REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pemerintah sedang menata peta jalan atau roadmap mengenai hilirisasi digital. "Pemerintah sedang menggodok hilirisasi industri digital. Di situ tentu bagaimana kita juga bisa memproteksi UMKM, seperti disebutkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bahwa kita tidak mau menjadi pasar atau market," ujar Erick Thohir dalam seminar daring di Jakarta, Ahad (29/8).
Menurut Menteri BUMN, belum ada kata terlambat. Sebab, banyak juga pemerintah negara lain, seperti Malaysia, Jepang, Australia yang sedang mengejar dan melakukan penyesuaian tersebut.
"Kita pemerintah Indonesia juga sedang melakukan pemetaan tersebut, karena itu tadi saya tentu ekosistemnya seperti yang disampaikan di awal bagaimana kita BUMN tugasnya untuk mendampingi," ujar Erick.
Dia juga menambahkan bahwa pemetaan hilirisasi industri digital tersebut perlu dilakukan secara bergotong royong antara sesama kementerian/lembaga negara serta pemerintah dengan rakyatnya. "Tentu terkait dengan kebijakan ada di bapak Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan, Menteri Komunikasi dan Informatika, ini yang kita saya rasa kenapa pentingnya kolaborasi gotong royong dengan sesama kementerian/lembaga negara atau tidak kalah pentingnya pemerintah dengan rakyatnya," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengajak pelaku kreatif bersama-sama membuat peta jalan atau roadmap industri kreatif pasca-Covid-19. Erick mengatakan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) bersama BUMN akan merekrut konsultan terkait industri-industri apa saja yang masih bertahan ke depan pasca-Covid.
Kalau roadmap ini bisa disepakati sama-sama nantinya menuju titik pohon yang tumbuh dan berbuah supaya komunitas di bawahnya hidup. Menteri BUMN memperingatkan agar jangan menumbuhkan pohon yang tidak berbuah.
Menteri BUMN menambahkan roadmap industri kreatif ini juga dalam rangka membantu BUMN berinvestasi kepada pelaku kreatif dan startup. Namun, Erick memastikan startup yang dibantu investasinya merupakan perusahaan rintisan asli Indonesia.