Ahad 29 Aug 2021 22:10 WIB

Vaksinasi Covid-19 Lansia di Lampung Masih Rendah

Sasaran vaksinasi covid-19 untuk lansia sebanyak 704.246.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Kalangan lanjut usia bersiap menjalani vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Republika
Kalangan lanjut usia bersiap menjalani vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Realisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan sasaran orang lanjut usia (lansia) di wilayah Lampung masih rendah. Target penerima dosis vaksin untuk lansia sebanyak 704.246 orang, baru terealisasi pada dosis pertama 7,88 persen, dan dosis kedua 5,79 persen.

“Sasaran vaksinasi lansia 704.246 orang, terealisasi vaksinasi I 55.465 orang, dan vaksinasi II sebanyak 40.797 orang,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana (58 tahun), dalam keterangan persnya yang diterima, Ahad (29/8).

Baca Juga

Dia mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, target sasaran vaksinasi untuk Provinsi Lampung sebanyak 6.645.226 orang, dengan lima kelompok sasaran. Realisasi vaksinasi Covid-19 di Lampung pada vaksinasi I sebanyak 796.523 orang (11,99 persen), sedangkan vaksinasi II sebanyak 508.116 orang (7,65 persen), dan vaksinasi III sebanyak 12.157 orang (0,18 persen).

Dari lima kelompok sasaran, Reihana yang juga kepala Dinkes Lampung mengatakan, kelompok remaja, masyarakat, dan lansia masih rendah di bawah lima persen. Kelompok masyarakat rentan dan umum total sasaran 4.615.322 orang, terealisasi vaksinasi I 219.608 orang (4,76 persen), vaksinasi II 119.463 orang (2,59 persen).

Sedangkan kelompok sasaran remaja sebanyak 880.203 orang, terealisasi pada vaksinasi I sebanyak 7.062 orang (0,80 persen), dan vaksinasi II sebanyak 4.154 orang (0,47 persen).

Sementara kelompok tenaga kesehatan dan petugas publik sudah hampir memenuhi total sasaran pada vaksinasi II. Tenaga kesehatan 98,21 persen, dan petugas publik 76,33 persen.

Reihana mengatakan, total kasus positif Covid-19 sebanyak 46.314 orang, terdapat penambahan kasus baru 163 orang. Sedangkan pasien positif yang sembuh total 39.139 orang, terdapat penambahan 321 orang. Sementaran pasien positif yang meninggal dunia total 3.519 orang, terdapat penambahan 24 orang meninggal dunia.

Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Lampung sebesar 84,51 persen, sedangkan angka kematian (fatality rate) sebesar 7,60 persen. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI, Sabtu (28/8), angka kesembuhan pasien positif rata-rata nasional 91,20 persen, Lampung berada di bawah nasional. Sedangkan angka kematian rata-rata nasional sebesar 3,23 persen, Provinsi Lampung masih tinggi berada di atas rata-rata nasional.

Mengenai sasaran remaja, Dhira (21 tahun) mengaku berniat mendapatkan dosis vaksin, namun terkendala dengan tempat penyelenggara yang selalu kosong dan penuh. “Saya di rumah searching (mencari) tempat-tempat digelar vaksinasi, tapi saat mau daftar sudah penuh, sudah tidak dapat dibuka lagi,” kata mahasiswa Unila tersebut.

Sedangkan Fira (23 tahun), warga Bandar Lampung juga mengeluhkan masih minimnya penyelenggara vaksinasi untuk masyarakat terutama pada anak sekolah dan mahasiswa. Dia sudah berusaha beberapa kali sejak sebulan lalu untuk dapat mendaftar program vaksinasi, tapi selalu gagal.

“Setiap hari saya tongkrongi media sosial, kalau-kalau ada yang buka menerima vaksin massa. Walaupun ada, tapi selalu penuh, dan aplikasinya  tidak bisa dibuka. Sedangkan di puskesmas selalu kosong stok vaksinnya,” kata mahasiswa perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung.

Dia berharap pemerintah tidak saja mengharuskan warganya untuk vaksinasi, tapi juga menyediakan layanan yang banyak, mudah, dan tidak mengantre panjang dan lama. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement