REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Ramalan cuaca memperingatkan warga sepanjang utara Teluk Meksiko, Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi badai Ida. Badai tersebut diprediksi bergerak dengan intensif dan membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 209 kilometer per jam.
Badai yang membahayakan nyawa itu dapat menimbulkan banjir bandang di pinggir pantai Louisiana. Pusat Badai Nasional AS (NHC) memperingatkan semakin hangatnya perairan Teluk Meksiko mempercepat pembentukan badai Ida.
Badai destruktif itu diperkirakan akan membesar dengan sangat cepat dari Kategori 2 menjadi Kategori 4 yang sangat berbahaya dalam hanya 18 jam atau kurang. Diprediksi badai akan tiba di daratan pada pada Ahad (29/8) sore.
Pada Sabtu (28/9) sore, lalu lintas jalan tol pinggir pantai terlihat padat. Masyarakat mulai bergerak menghindari jalur badai. Truk menarik perahu-perahu nelayan dan para pekemah menyingkir dari pantai Interstate 65 di selatan Alabama. Terjadi penyumbatan lalu lintas di Interstate 10 pintu keluar New Orleans.
"Kami pergi lebih dahulu, saya hanya bisa berdoa, dengan mengatakan 'Ya Tuhan, mohon awasilah kami," kata salah satu warga Bebe McElroy seraya mengatakan bersiap meninggalkan rumah di Desa Cocodrie, Louisiana.
Ida siap menghantam Louisiana 16 tahun setelah badai Katrina menghancurkan pantai Mississippi dan Louisiana. Badai Kategori 3 itu menewaskan lebih dari 1.800 orang, menyebabkan banjir, menjebol tanggul di New Orleans dan butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih darinya.
"Kami bukan negara bagian yang sama dengan 16 tahun yang lalu," kata Gubernur Louisiana John Bel Edwards, Sabtu (28/9) kemarin.
Ia menekankan peningkatan signifikan sistem tanggul federal setelah Katrina menghantam New Orleans 2005 lalu. "Sistem ini akan diuji," kata Edwards.
"Rakyat Louisiana akan diuji, tapi kami tangguh dan gigih, dan kami akan melalui ini," tambahnya.
Edwards mengatakan 5.000 pasukan Garda Nasional sudah ditempatkan di 14 paroki untuk upaya penyelamatan dan pencarian dengan helikopter, perahu dan kendaraan air lainnya. Sekitar 10 ribu petugas garis depan siap merespon pemadaman listrik.
Pemerintah New Orleans mengatakan siklon tropis dua hari sebelumnya memperkuat pembentukan badai Ida sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk mengevakuasi 390 ribu lebih warga kota. Tugas tersebut membutuhkan koordinasi negara bagian dan kota-kota tetangga untuk mengubah jalan tol menjadi satu arah keluar kota.
Wali kota New Orleans LaToya Cantrell menyerukan evakuasi sukarela dan menegaskan kembali waktu untuk menyelamatkan diri semakin sempit. Direktur Pengelolaan Darurat New Orleans Collin Arnold mengatakan selama 10 jam terakhir kota itu sudah dihantam angin kencang.
Pemerintah memperingatkan warga untuk bertahan di rumah mereka untuk bersiap menghadapi pemadaman listrik di hari-hari yang panas dalam beberapa hari ke depan. Pejabat infrastruktur New Orleans Ramsey Green menekankan tanggul dan sistem drainase yang melindungi kota sudah meningkat dengan pesat sejak badai Katrina.
"Konon bila kami melihat hujan menaikan permukaan air 10 hingga 20 inchi dalam waktu singkat, kami akan melihat banjir," katanya.