REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu akibat yang diderita orang setelah tertular COVID-19 adalah kehilangan kemampuan rasakan makanan. Tapi, salah seorang pasien di Jerman, Jonas Wiloth melihat dampak positif juga ada dari terinfeksi covid-19 pada Maret 2020 lalu.
Jonas Wiloth senang makan pizza. Apalagi jika disantap bersama teman-temannya. Dia ingat baik malam di mana hidupnya serasa berubah seratus persen.
"Saat bersantap bersama, saya sadar, saya tidak merasakan apa-apa.”
Awalnya ia pikir itu hanya akibat rempah-rempah yang salah, atau kokinya sedang tidak senang memasak. “Kemudian saya mengambil minuman, tapi dari minuman saya juga tidak merasakan apa-apa.” Hari berikutnya begitu pula. Akhirnya ia sadar ada yang tidak beres.
Tertular COVID-19
Maret 2020 Jonas pergi liburan di pegunungan. Ia dan beberapa temannya tertular virus COVID-19. Teman-temannya bebas dari gejala apapun setelah 14 hari. Tapi Jonas kehilangan kemampuan mencium dan merasakan makanan. Hingga hari ini.
Jonas tidak menjadikannya beban berat. Awalnya ia memang kecewa. Tapi ia sekarang sudah biasa hidup dengan perasaan itu. Apa kata keluarga dan teman-temannya?
"Awalnya sebagian besar dari mereka tidak percaya,” kata Jonas Wiloth.
Tapi lama-kelamaan mereka sadar, memang kenyataannya begitu. Karena Jonas sekarang juga makan makanan yang sebelumnya ia tidak suka sama sekali. Misalnya sayuran.