Senin 30 Aug 2021 06:29 WIB

Abraham Samad Ibaratkan KPK Seperti Dinosaurus

'KPK sekarang ini sudah hilang, seperti dinosaurus,' kata Samad.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Mantan Ketua KPK Abraham Samad bersama Koalisi Masyarakat Sipil memberi keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Mantan Ketua KPK Abraham Samad bersama Koalisi Masyarakat Sipil memberi keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Jakarta, Jumat (3/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengibaratkan, saat ini lembaga antirausah seperti dinosaurus yang sudah punah. Padahal, ia mengatakan, KPK seharusnya menjadi lembaga penegak hukum yang dipercaya publik dalam melakukan pemberantasan korupsi.

“Saya tidak heran KPK sekarang ini sudah hilang, seperti dinosaurus, binatang yang langka dan punah,” kata Samad dalam diskusi daring, Ahad (29/8).

Baca Juga

Menurut Samad, untuk mempertahankan KPK, masyarakat harus terus bersama-sama menjaga keberadaan KPK. Samad tak memungkiri, KPK secara kelembagaan sebelum adanya revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, merupakan lembaga yang memiliki budaya organisasi  sangat kuat.

Revisi UU KPK bukan hanya mengubah kewenangan KPK, tetapi budaya organisasi juga dirusak dengan alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Karena itu, ia meminta KPK untuk melaksanakan rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dan Komnas HAM.

“Seharusnya dengan adanya rekomendasi dari Komnas HAM dan Ombudsman yang menyatakan merekomendasikan secara tertulis, bukan tersirat, disitu ada pelanggaran berkaitan TWK berkaitan dengan pemberhentian pegawai KPK. Maka seharusnya KPK sebagai rumpun eksekutif melakukan rekomendasi itu, kalau KPK ini ingin baik kembali seperti semula,” ujar Samad.

Baca juga : Langgar Kode Etik, Gaji Lili Pintauli Siregar Dipotong

Dia sangat menyesalkan jika pimpinan KPK saat ini menutup mata dan telinganya dan tak mengindahkan rekomendasi Ombudsman RI dan Komnas HAM. “Kalau tidak patuh, bisa disimpulkan pimpinan KPK ini yang meruntuhkan. Kita simpulkan berarti yang tidak menginginkan KPK seperti dulu lagi, yang kuat pemberantasan korupsi,” tegas Samad. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement