REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut memberikan atensi terhadap rencana digelarnya konser "48 tahun God Bless Berkarya". Menurut CEO Rockinlilo Romulo Radjadin, Presiden Jokowi melihat konser 48 tahun God Bless sebagai bukti bahwa musisi masih semangat berkarya meski dalam masa pandemi Covid-19, demikian sebagai penyelenggara konser seperti dinukil dari Antara, Senin (30/8).
Dalam keterangannya, pria yang akrab disapa Lilo ini mengatakan, apresiasi tersebut disampaikan presiden saat dia bersama Fendy Mugni, serta seluruh personel Godbless, yakni Achmad Albar, Ian Antono, Donny Patah, Abadi Soesman dan Fajar Sastritama menemui presiden di Istana Negara pada Jumat (27/8).
"Presiden Jokowi sangat mendukung konser 48 tahun God Bless berkarya yang tidak hanya menampilkan pertunjukan musik, tetapi adanya misi dan visi penyelenggara untuk kebangkitan dunia pertunjukan di era pandemi Covud-19 agar ekosistem dunia bisnis pertunjukan bisa berjalan kembali, yaitu mulai membiasakan masyarakat menyaksikan konser online berbayar," klaim Lilo yang tergabung dalam grup musik KLA Project tersebut
"Selain itu, sosialisasi Peraturan Pemerintah nomor 56 mengenai royalti dan hak cipta dalam sebuah kegiatan pertunjukan musik," katanya menambahkan merujuk kepada peraturan Pasal 3 PP 56/2021. Pasal tersebut menyebutkan bahwa setiap orang bisa menggunakan lagu dan atau musik dalam bentuk layanan publik yang bersifat komersil dengan catatan harus membayar royalti kepada pencipta, pemegang hak cipta, dan atau pemilik hak terkait.
Lilo mengatakan, pertemuan dengan Presiden Joko Widodo tersebut bertujuan untuk audiensi dan melakukan paparan mengenai persiapan konser. Pertemuan berlangsung hangat.
Bersama God Bless dia melaporkan persiapan konser yang sudah 90 persen. Presiden Jokowi, masih kata Lilo, mendukung konser tersebut dan memberikan arahan untuk disampaikan kepada seluruh pelaku bisnis industri pertunjukan lainnya agar dalam masa pandemi, seluruh masyarakat Indonesia harus tetap berkarya.
"Presiden Jokowi menyatakan konser 48 tahun God Bless Berkarya harus bisa menjadi template untuk pelaksanaan pagelaran musik di masa pandemi yang bisa diduplikasi pelaku bisnis hiburan lainnya. Tidak hanya di kota besar saja, tapi juga di daerah-daerah atau desa-desa dengan penyelenggaraan yang lebih mikro," kata Lilo.