Senin 30 Aug 2021 06:55 WIB

Perselisihan Partai Berkuasa di Filipina Kian Meningkat

Bintang tinju Filipina Emmanuel Pacquiao coba copot Duterte dari jabatan ketua partai

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Bintang tinju Filipina Emmanuel Pacquiao coba copot Duterte dari jabatan ketua partai.
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Bintang tinju Filipina Emmanuel Pacquiao coba copot Duterte dari jabatan ketua partai.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Perselisihan antara faksi-faksi yang bersaing di partai yang berkuasa di Filipina, PDP-Laban, meningkat pada Ahad (29/8). Sebuah kelompok yang dipimpin petinju Emmanuel Pacquiao mencoba untuk mencopot Presiden Rodrigo Duterte dari perannya sebagai ketua partai.

Para pendukung Duterte menolak untuk mengakui keputusan tersebut. Mereka menyatakan, presiden Filipina itu ketua partai dan mencap faksi lain sebagai berpura-pura serta mencari perhatian.

Baca Juga

Pacquiao, Duterte, dan pendukung mereka masing-masing telah berusaha untuk merebut kendali partai PDP-Laban menjelang pemilihan Mei. Faksi yang didukung oleh Duterte baru-baru ini mencopot Pacquiao sebagai presiden partai, tetapi Pacquiao menolak untuk mundur.

Kedua pria itu berselisih pada Juni setelah Pacquiao mengkritik sikap Duterte tentang sengketa wilayah Laut China Selatan dengan China. Sementara yang terakhir, Duterte membalas dengan mengecam pengetahuan kebijakan luar negeri dari petinju itu sangat dangkal.

Pacquiao dan sekutunya di partai memilih Senator Aquilino "Koko" Pimentel III sebagai ketua. Pendukung Duterte menolak untuk mengakui pemilihan Pimentel. "Presiden Rodrigo Roa Duterte adalah ketua partai PDP Laban. Dia tetap begitu dan akan terus begitu," kata kelompok yang dipimpin oleh Duterte itu dalam sebuah pernyataan.

Ketua komisi pemilihan Filipina yang dikutip pekan lalu mengatakan pihaknya harus memutuskan berdasarkan dokumen dan konstitusi partai fraksi mana yang merupakan wakil sah dari PDP-Laban. Pekan lalu Duterte yang telah berkuasa sejak 2016 mengatakan akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pemilihan Mei 2022 di bawah panji PDP-Laban. Menurut konstitusi yang berlaku, seorang presiden hanya dapat menjabat satu kali masa jabatan selama enam tahun.

Partai tersebut akan mengadakan konvensi nasional pada 8 September ketika partai itu diharapkan mendukung ajudan Duterte dan senator petahana Christopher "Bong" Go untuk menjadi calon presidennya. Sedangkan Pacquiao mengatakan akan mengumumkan bulan depan jika akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2022.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement