Senin 30 Aug 2021 10:27 WIB

Ini Penilaian Pelatih Persib pada Duet Rashid dan Klok

Robert menilai Rashid menunjukkan kualitasnya pada laga uji coba pertama Persib.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto

Foto: Persib

Pemain asal Palestina, Mohammed Rashid (menendang bola), bergabung dengan latihan Persib Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemain Persib Bandung, Mohammed Rashid, pertama kalinya tampil sebagai tim dalam laga uji coba Persib kontra Persib U-20 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jumat (27/8). Rashid bermain sebagai pasangan Marc Klok di lini tengah Persib.

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, mengapresiasi singkatnya adaptasi Rashid dengan tim. Ia menilai Rashid menunjukkan kualitasnya pada laga uji coba pertamanya bersama ketika diduetkan dengan Klok.

"Rashid merupakan orang yang tenang, banyak menutup ruang di lapangan. Ia bersama Marc Klok mencoba menemukan kombinasi yanag terbaik, saling mengisi, bergerak, menutup ruang, dan memastikan mereka menahan lawan di lini tengah," kata Robert, Sabtu (28/8).

Robert mengakui kombinasi Klok dan Rashid sudah sangat baik. Keduanya menjadi pasangan yang tidak hanya menahan lawan untuk masuk ke lini pertahanan, tapi juga bermain dengan sangat efektif.

"Kombinasi mereka membuat keduanya tidak terlalu bekerja keras untuk bergerak ke kanan kiri, mereka tangguh di depan pertahanan, dan menjadi pelapis di belakang lini penyerangan, mereka terlihat menjanjikan," kata Robert.

Robert turut memuji kemampuan Rashid dalam ketepatannya membuat tendangan jarak jauh. Pelatih asal Belanda ini mengakui itu adalah hasil dari latihan tambahan yang dilakukan Rashid setiap latihan tim selesai.

"Hasilnya terlihat pada laga ini karena dia menciptakan gol indah di awal babak kedua. Tendangan jarak jauhnya juga dua kali mengenai tiang gawang," kata Robert.

Robert pun optimistis duet Rashid dan Klok akan semakin matang di kompetisi nanti. Dia menyebut keduanya akan menjadi duet yang menakutkan di lini tengah bagi lawan Persib. "Kalian bisa lihat mereka seperti menjadi mesin di lini tengah dan mereka harus terus belajar bekerja sama," jelasnya.