REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN mengapresiasi program penyediaan sarana dan prasarana air bersih Smart Water System yang dilakukan PT Indra Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Jamkrindo, dan PT Brantas Abipraya (Persero).
Program senilai Rp 1,45 miliar ini diberikan kepada lima dusun dengan 6.500 Kepala Keluarga atau 15.464 jiwa di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat.
Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Kementerian BUMN, Agus Suharyono, mengatakan, pemberian bantuan air bersih melalui Smart Water System memanfaatkan sumber air sungai Cimandiri.
Hal ini juga dilakukan sebagai solusi mengatasi kekeringan air yang kerap terjadi pada musim kemarau, jauhnya akses sumber air bersih. Serta untuk mendorong peningkatan perilaku hidup bersih sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Cidadap.
Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Agus Suharyono menyampaikan Kementerian BUMN sangat mengapresiasi kolaborasi TJSL yang dilakukan lima BUMN yang mana bantuan penyediaan sarana dan prasarana air bersih dengan teknologi Smart Water System ini untuk memenuhi kebutuhan dasar air bersih yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Desa Cidadap.
"Pelaksanaan program ini tentunya sesuai dengan pelaksanaan atas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sesuai dengan semangat yang didorong Kementerian BUMN agar BUMN dapat terus membantu masyarakat," ujar Agus.
Agus menambahkan program bantuan smart water di Cidadap ini merupakan tapak awal yang perlu dijaga bersama kelanjutannya sehingga menjadi suatu bukti kontribusi program TJSL yang nantinya dapat dilakukan di daerah-daerah lainnya.
Kata Agus, program Smart Water System ini merupakan teknologi karya BUMN yang terintegrasi dengan Smart Card yang digunakan sebagai Tap Card untuk mengucurkan air bersih bagi masyarakat dengan kuota yang diberikan per orang sebesar 60-80 liter per hari sehingga masyarakat mendapatkan air bersih secara adil dan merata.