REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku pihaknya terus menggencarkan vaksinasi masyarakat disabilitas, utamanya dalam 20 hari terakhir setelah menerima vaksin sinopharm. Hingga 27 Agustus 2021, ada sekitar 18.168 masyarakat disabilitas yang sudah disuntik vaksin Covid-19 di Jatim.
Khofifah berharap, vaksinasi bagi disabilitas termasuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bisa terus dilakukan penjangkauan ke berbagai daerah. Menurutnya, ini penting karena mereka merupakan kelompok yang rentan terkena Covid-19.
Khususnya, daerah dengan topografi wilayah yang tidak mudah, seperti Pacitan dan Ponorogo. "Kita harus melakukan penjangkauan bagi para difabel maupun ODGJ, untuk mendapatkan target sasaran yang semakin mendekatkan kepada yang membutuhkan," kata Khofifah, Senin (30/8).
Khofifah mencontohkan di Pacitan dan Ponorogo, dimana tim vaksinasi melakukan penjangkauan terhadap kelompok disabilitas maupun ODGJ. Khofifah menambahkan, untuk percepatan vaksinasi difabel, penjangkauan dilakukan dengan menyiapkan tim tenaga kesehatan dan vaksinator. Sementara untuk kebutuhan vaksin Sinopharm akan didukung dari Pemprov Jatim.
"Karena ini untuk kepentingan perluasan dan pemerataan pelayanan yang bisa kita jangkau jadi khusus difabel dan ODGJ memang kita harus melakukan outreach atau penjangkauan," ujarnya.
Khofifah mengatakan, untuk penjangkauan dan percepatan vaksinasi bagi disabilitas ataupun ODGJ ini, vaksinasi dapat dilakukan secara door to door. Tim nakes dan vaksinator akan mendatangi penerima vaksin vaksin dalam hal ini penyandang disabilitas maupun ODGJ.
"Jika kita memiliki jejaring kita bisa melakukan door to door vaksinasi bagi difabel dan ODGJ, vaksin disupport Pemprov," kata dia.