Senin 30 Aug 2021 16:53 WIB

Gubernur: Tingkat Keterisian Rumah Sakit Sudah 17 Persen

Mobilitas masyarakat saat pelonggaran aktivitas perlu diwaspadai

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, rendahnya BOR karena penanganan Covid-19 yang intens disertai dengan percepatan dan perluasan vaksinasi Covid-19.
Foto: Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, rendahnya BOR karena penanganan Covid-19 yang intens disertai dengan percepatan dan perluasan vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil mengabarkan tingkat keterisian kamar di rumah sakit rujukan Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) Jabar kini kembali menurun ke arah tren bagus. 

“Hari ini BOR kita hanya 17 persen,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, saat memberikan kabar-kabar terbaru Covid-19 di sela kegiatan di Hotel Pullman, Kota Bandung, Senin (30/8).

Menurutnya, untuk menjaga kondusivitas di Jabar yang sedang membaik dan meminimalisasi kerumunan, Emil meminta peran serta media menyebarkan informasi akurat kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan 5M, salah satunya dalam penyelenggaraan PTM. 

Emil menilai, mobilitas masyarakat saat pelonggaran aktivitas perlu diwaspadai. Gubernur mencontohkan kawasan wisata Puncak Bogor yang pekan kemarin dipadati penduduk. “Saya titip ke media agar disebarkan ke masyarakat, warga jangan euforia. Kemarin di Puncak terpantau sangat padat, saya meminta masyarakat menahan diri,” katanya. 

Gubernur tak bosan- bosan mengingatkan masyarakat makin patuh dan disiplin prokes 5M: mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.  “Jadi kalau gak perlu-perlu amat jangan lagi melakukan pergerakan yang berpotensial menularkan, karena Covid-19 belum selesai, karena vaksinasi masih dilakukan,” katanya.

Saat ini, kecepatan vaksinasi di Jabar sudah mencapai 420 ribu per hari. Menurut Gubernur, angka ini tersebut melompat berkali-kali lipat dari sebelumnya. “Berita baiknya, vaksinasi kita memecahkan rekor sebesar 420 ribu per hari berhasil disuntikkan kepada warga Jabar. Padahal dua bulan lalu masih 50 ribuan kita bisa berapa kali lipat,” katanya. 

Catatannya, pemerintah pusat menyiapkan jumlah vaksinnya 15 juta. Ditargetkan Desember 37 juta jiwa masyarakat Jabar beres divaksin. Emil pun menyimpulkan bahwa ketercapaian Jabar dalam penyuntikan 420 ribu per hari tersebut menunjukkan bahwa pihaknya sangat siap dalam manajemen suplai vaksinasi.  “Kesimpulannya adalah 420 ribu perhari menunjukkan Jawa Barat sistemnya sudah siap. Tinggal vaksin ya saja (harus) memadai,” katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement