REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih melakukan sejumlah kesiapan dalam menyongsong pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, hingga saat ini, mayoritas sekolah di Kota Tangsel belum siap menjalankan PTM.
"Yang sudah siap dari seluruh sekolah baru 40 persen," ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie kepada wartawan, Senin (30/8).
Benyamin menuturkan, kebanyakan sekolah belum melaporkan kesiapannya melalui laman data pokok pendidikan (dapodik), sehingga pihaknya juga belum melakukan verifikasi untuk memutuskan siap atau tidaknya sekolah tersebut. Benyamin mendorong sekolah yang belum siap segera mengisi dapodik, supaya dapat segera diasesmen oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel.
"Masih 60 persen yang belum mengisi itu kita lakukan pembinaan. Saya dorong Dinas Pendidikan dan Kesehatan membentuk tim melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada sekolah-sekolah yang belum siap. Tapi kalau belum siap saya enggak memaksakan," jelasnya.
Dalam pembinaan dan penyuluhan tersebut, Benyamin menekankan tiga hal dalam pelaksanaan PTM nantinya. Pertama, sekolah di Tangsel didorong untuk memiliki satuan tugas (satgas) Covid-19 yang harus siap menerapkan dan mengawasi protokol kesehatan. Kedua, seluruh sarana kesehatan seperti alat pencuci tangan, thermo gun, hingga ruang UKS harus disiapkan.
"Ketiga, kalau murid berusia 12 tahun ke bawah kan belum divaksin, syaratnya dari kami adalah memastikan kepala sekolah koordinasi dengan satgas RT setempat lingkungan sekolah tadi sudah clear sudah divaksin semuanya, itu yang saya tekankan," kata dia.
Kegiatan PTM di Tangsel ditargetkan bakal mulai digelar pada September 2021. Namun, hingga saat ini Benyamin belum bisa memastikan kapan tanggal tepatnya pelaksanaannya.