Senin 30 Aug 2021 21:14 WIB

56 Negara Terima Kembali Calon Pekerja Migran Indonesia

Salah satu negara yang sudah menerima kembali calon PMI adalah Jepang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
56 Negara Terima Kembali Calon Pekerja Migran Indonesia (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ampelsa
56 Negara Terima Kembali Calon Pekerja Migran Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU –- Sebanyak 56 negara saat ini sudah membuka kembali pintunya bagi kedatangan calon pekerja migran (PMI). Pandemi Covid-19 membuat keberangkatan calon PMI mengalami penundaan.

Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, saat ditemui usai meninjau UMKM purna PMI di Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (30/8).

‘’(Negara) yang lain masih menutup karena alasan  pandemi Covid-19 di negaranya, termasuk Taiwan dan Korea Selatan,’’ kata Benny.

Benny menyebutkan, salah satu negara yang sudah menerima kembali calon PMI adalah Jepang. Dia menyebutkan, beberapa hari yang lalu Indonesia mengirimkan 271 pekerja ke Jepang melalui program Government  to Government (G to G).

Benny berharap, setelah pandemi Covid-19 berakhir dan kondisi kembali normal, negara-negara yang saat ini masih menutup pintunya, bisa buka kembali menerima kedatangan PMI. Dengan demikian,  proses penempatan calon PMI menjadi lancar.

Benny mencontohkan, dalam kondisi normal sebelum pandemi Covid-19, penempatan PMI ke Korea selatan mencapai 3.600 orang. Namun, penutupan penerimaan PMI dari pihak Korea Selatan akibat pandemi, membuat sekitar 6.000 orang calon PMI saat ini masih menunggu pemberangkatan ke negara ginseng tersebut.

Kondisi serupa juga terjadi untuk pengiriman calon PMI ke Taiwan. Saat ini, ada sekitar 6.000 orang calon PMI yang juga menunggu untuk diberangkatkan ke negara tersebut. ‘’Jadi cukup banyak,’’ terang Benny.

Benny menambahkan, dalam kondisi normal, pemberangkatan calon PMI ke luar negeri mencapai 270 ribu orang per tahun. Namun karena pandemi Covid-19, pada 2020 lalu, penempatan PMI ke luar negeri tidak sampai 20 ribu orang. ‘’Terdapat penurunan  yang signifikan,’’ cetus Benny.

Sementara itu, salah seorang calon PMI asal Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Riyandi (24), mengaku sudah mendaftar untuk bekerja di salah satu pabrik di Korea Selatan. Semestinya, dia berangkat pada 2019 namun hingga kini tertunda akibat pandemi Covid-19.

‘’Inginnya segera berangkat agar bisa membantu ekonomi keluarga,’’ tandas Riyandi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement