REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut tren kasus Covid-19 selama sepekan terakhir telah menunjukkan perbaikan. Namun perkembangan ini disebutnya harus tertap diiringi dengan kehati-hatian dari masyarakat.
“Semua tetap harus berhati berhati. Sekali lagi, harus hati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini,” jelas Presiden dalam keterangan yang dipublikasi di saluran Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/8).
Menurutnya, kurangnya kewaspadaan membuat kasus Covid-19 di beberapa negara justru meningkat. “Kita harus mempelajari perkembangan situasi Covid-19 di berbagai negara dan terus mengambil beberapa pelajaran penting darinya,” katanya.
“Beberapa negara yang penduduknya sudah divaksinasi sebanyak lebih dari 60 persen ternyata saat ini juga masih mengalami gelombang lonjakan kasus Covid-19,” tambahnya.
Meski meminta masyarakat agar terus waspada, Presiden menyebut penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat terus mengalami perbaikan. Hal ini yang menyebabkan perbaikan di kategori positivity rate hingga di tingkat keterisian tempat tidur (BOR).
“Alhamdulillah atas kerja keras seluruh pihak dan ridho Allah SWT, dalam satu minggu terakhir ini sudah terjadi trend perbaikan situasi Covid-19. Tingkat positivity rate terus menurun. Dalam tujuh hari terakhir, tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus Covid-19 semakin membaik, rata rata BOR nasional sudah berada di sekitar 27 persen,” tuturnya.
Jokowi juga memutuskan tetap memperpanjang kebijakan PPKM meskipun perkembangan kasus Covid-19 semakin menunjukan tren penurunan. Perpanjangan PPKM ini mulai berlaku pada 31 Agustus hingga 6 September 2021.