REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Bank Negara Indonesia (BNI) ditargetkan mampu menyalurkan pembiayaan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 88 miliar pada 2021 untuk membantu pelaku usaha dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Banjarmasin.
Pemimpin BNI Cabang Banjarmasin Jodhy Aditya Wardhana di Banjarmasin, Senin, menyebutkan realisasi pembiayaan itu saat ini sudah mencapai Rp 60 miliar, yang sebagian besar untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)."Kita optimistis bisa mencapai target tersebut," ujarnya.
Jodhy memaparkan saat ini sudah sekitar 400 debitur yang memanfaatkan program tersebut di BNI dari segala sektor usaha, termasuk dari sektor usaha mikro, seperti toko kelontong atau toko sembako."Yang penting itu syaratnya usaha itu sudah berjalan minimal enam bulan, sudah bisa ajukan kredit di BNI,"paparnya.
Ia memastikan pelaku usaha yang mengajukan KUR bisa mendapatkan pinjaman hingga 500 juta dengan bunga 6 persen. Sedangkan bagi sektor usaha mikro bisa memperoleh kredit hingga Rp 10 juta tanpa penjaminan.
Meski demikian, ia mengakui terdapat tantangan untuk kelancaran KUR ini bagi BNI, karena masa pandemi COVID-19 telah memukul hampir semua sektor ekonomi."Memang ada yang dikasih kredit baru beberapa bulan sudah tidak bayar, entah di sisi sengaja atau tidak disengaja, kita tentunya berupaya agar semua lancar," ujarnya.
Namun, Jodhy memastikan pihaknya sudah melaksanakan upaya maksimal untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat melalui bantuan kredit maupun pendampingan usaha.