Selasa 31 Aug 2021 06:52 WIB

Taliban Merayakan Keluarnya Pasukan AS dari Afghanistan

Penerbangan terakhir dengan menggunakan pesawat militer besar C-17.

 Dalam gambar yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga mulai menaiki Boeing C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin, 23 Agustus 2021.
Foto: AP/Sgt. Samuel Ruiz/U.S. Marine Corps
Dalam gambar yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga mulai menaiki Boeing C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin, 23 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Taliban menembakkan senjata ke udara merayakan penarikan sepenuhnya pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan. Pasukan AS menarik diri setelah mereka melakukan invasi ke Afghanistan selama 20 tahun menyusul serangan terhadap menara kembar World Trade Center, 11 September 2001.  

Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie menyampaikan pengumuman soal penarikan seluruh pasukan AS tersebut di Pentagon pada Senin (30/8) waktu setempat, setelah pasukan terakhir turut mengevakuasi warga AS dan Afghanistan. 

''Saya di sini mengumumkan penarikan pasukan sepenuhnya dari Afghanistan dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika,'' kata McKenzie seperti diberitakan laman berita Aljazirah, Selasa (31/8)

Ia mengungkapkan, penerbangan terakhir dengan menggunakan pesawat militer besar C-17, lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai, semenit sebelum tengah malam waktu Kabul. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menetapkan tenggat penarikan seluruh pasukan pada 31 Agustus 2021. 

Penerbangan terakhir tersebut berlangsung di bawah pengamanan ketat menyusul dua serangan yang sebelumnya dilakukan ISIS-Khurasan pada Kamis (26/8) yang menyebabkan 175 orang tewas termasuk 13 personel tentara AS.

Baca juga : Taliban Nyatakan Siap Perangi ISIS

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement