Selasa 31 Aug 2021 09:41 WIB

Menteri PUPR Prediksi Tol Akses BIJB Selesai September

Diharapkan ini akan mendukung konektivitas menuju BJIB.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ferry kisihandi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri)
Foto: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam mempercepat pembangunan ruas tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sepanjang 3,38 kilometer yang terkoneksi dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Begitu juga denganJalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,10 kilometer

"Luar biasa bisa selesai September 2021. Kualitas baik dan rapi. Selamat dan terima kasih," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/8). Basuki menjelaskan, progres pembebasan lahan pembangunan Tol Cisumdawu seksi 3-6 sudah mencapai 79,08 persen. Basuki optimistis konstruksinya dapat rampung pada Desember 2021. 

Kedua ruas tersebut dapat mendukung pengoperasian BIJB Kertajati. Selain itu juga mendukung pengembangan segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi yaitu Pelabuhan Patimban di  Kabupaten Subang, Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, dan kawasan di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri yang saling terkoneksi dan saling mendukung agar berdaya saing.

Basuki menuturkan, dengan dibangunnya ruas Tol Akses Bandara bersamaan dengan target rampungnya pembangunan Jalan Tol Cisumdawu pada akhir 2021, diharapkan akan mendukung konektivitas menuju ke BIJB. “Ini dengan mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar tiga jam menjadi satu jam,” tutur Basuki. 

Pembangunan jalan tol akses menuju BIJB Kertajati yang terkoneksi dengan Tol Cipali dimulai dari kilometer 158+700. Secara teknis jalan tol utama memiliki empat lajur untuk dua arah dengan lebar 3,6 meter. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement