Selasa 31 Aug 2021 10:43 WIB

Satgas BUMN Jatim Salurkan Bantuan 31 Ton Oksigen Cair

Bantuan ini produk Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik yang diaktifkan lagi.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo (kiri) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat meninjau bantuan oksigen cair yang diproduksi Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik di Gresik, Senin (30/8)
Foto: Istimewa
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo (kiri) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat meninjau bantuan oksigen cair yang diproduksi Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik di Gresik, Senin (30/8)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur (Jatim) bersama Petrokimia Gresik, menyalurkan bantuan oksigen cair 31 ton kepada Pemerintah Provinsi Jatim. Ketua Satgas BUMN Jatim Dwi Satriyo Annurogo menuturkan, bantuan ini untuk mendukung program Pelayanan Oksigen Pemprov Jatim di beberapa daerah untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19.

Dwi Satriyo yang juga Direktur Utama Petrokimia Gresik mewakili pimpinan perusahaan BUMN lain di Jatim menyerahkan langsung bantuan kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Senin (30/8). Menurut Dwi, bantuan ini merupakan produk dari Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik yang diaktifkan kembali pada 15 Agustus 2021 setelah sempat berhenti beroperasi selama 11 tahun.

Dwi menegaskan, reaktivasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir. “Reaktivasi Unit Produksi Oksigen ini sekaligus menjadi wujud optimalisasi peran Petrokimia Gresik sebagai Koordinator Satgas BUMN Wilayah Jatim,” tutur Dwi Satriyo dalam keterangan, Senin (30/8).

Dwi menambahkan, per Ahad (29/8), total bantuan oksigen medis yang telah disalurkan Satgas BUMN Wilayah Jatim sekitar 71,35 ton untuk sejumlah rumah sakit di Jatim. Petrokimia Gresik sendiri telah menyalurkan 109,22 ton oksigen medis untuk 30 rumah sakit di 17 kabupaten/kota yang tersebar di empat provinsi yakni Jatim, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Bali.

“Bantuan oksigen yang kami salurkan selama ini didapat dari pemasok lain, sehingga cakupannya sangat terbatas. Dengan beroperasinya kembali Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik, diharapkan akan memperluas jangkauan penyaluran bantuan oksigen bagi rumah sakit yang membutuhkan, khususnya di area Jawa-Bali,” ujar Dwi.

Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik memiliki kapasitas produksi 23 ton oksigen cair per hari dengan tingkat puritas oksigen mencapai 99,61 persen dan kapasitas tangki penampung 150 ton. Unit ini dilengkapi fasilitas pengisian tabung oksigen dan pengisian truk isotank.

Dwi menambahkan, komitmen BUMN tidak hanya diwujudkan melalui pemberian bantuan oksigen, namun juga berbagai bantuan lainnya yang selama ini telah disalurkan Petrokimia Gresik bersama Satgas BUMN Jatim untuk penanggulangan bencana Covid-19 maupun bencana lainnya, khususnya di wilayah Jatim.

“Satgas BUMN Wilayah Jatim juga akan menyisihkan dana CSR (Corporate Social Responsibility)untuk bantuan beasiswa bagi anak-anak yatim yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19,” tegas Dwi Satriyo.

Sementara, Gubernur Khofifah menuturkan, bantuan ini wujud implementasi gotong royong yang terbangun di Jatim. Ia mengungkapkan, kebutuhan oksigen di Jatim meningkat mulai Juli. "Satgas BUMN Jatim memiliki peranan besar dalam penanggulangan Covid-19. Meskipun kondisi atau kasus Covid-19 melandai, semua harus tetap disiapsiagakan. Reaktivasi Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik ini merupakan bentuk kesiapsiagaan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement