Selasa 31 Aug 2021 10:49 WIB

Suasana Sekolah Tatap Muka di Saudi Berlangsung Harmonis

Suasana kelas penuh diisi dengan canda dan tawa.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Sekolah Tatap Muka di Saudi Berlangsung Harmonis. Suasana sekolah tatap muka di Arab Saudi, Agustus 2021.
Foto: SPA
Suasana Sekolah Tatap Muka di Saudi Berlangsung Harmonis. Suasana sekolah tatap muka di Arab Saudi, Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi telah memberlakukan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Setelah 18 bulan siswa belajar secara daring, pada Ahad (29/8) mereka kembali ke ruang kelas. Suasana kelas penuh diisi dengan canda dan tawa.

Refal Amin, seorang ibu Saudi yang memiliki dua putra remaja dan seorang putri berusia 10 tahun, mengatakan, sulit melihat kedua putranya pergi ke sekolah sementara meninggalkan saudara perempuan mereka di rumah.

Baca Juga

Putri Amin harus tinggal di rumah untuk mengikuti pembelajaran daring yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Saudi. “Anak-anak saya awalnya ragu pergi ke sekolah meskipun mereka sudah divaksinasi penuh,” kata Amin.

Terlepas dari keraguan mereka, kedua putranya senang melihat teman-temannya di sekolah lagi. Putra tertua, Abdullah, mengaku dia hanya berpura-pura tidak bahagia untuk adik perempuannya dan memutuskan berperan sebagai siswa yang sedih.“Aku tahu ibu diam-diam merasakan kegembiraan kami kembali ke sekolah,” ujar dia.

Dilansir Arab News, Selasa (31/8), Amin menyebut, putrinya mulai hari pertamanya di kelas tiga sambil menangis. Setelah 18 bulan belajar secara daring, dia sangat menantikan sekolah tatap muka. Sayangnya, sekolah harus menundanya. Putrinya bisa memahami parahnya situasi Covid-19 tapi hatinya hancur mengetahui dia tidak bisa bersekolah seperti dulu sebelum pandemi melanda.

Orang tua lain, al-Majed (39 tahun) mengaku guru putrinya telah membuat hari pertama sekolah menjadi sangat menyenangkan. Al-Majed tidak pernah menyangka hari pertama sekolah akan seperti ini. Baru Kamis lalu, putranya yang berusia tiga tahun dinyatakan positif Covid-19 diikuti anggota keluarga lain kecuali Ameera berusia sembilan tahun.

“Setiap guru menelepon untuk mengingatkan Ameera bergabung dengan kelas yang dijadwalkan dan pengawas sekolah. Mereka memeriksa apakah dia makan sarapan dan makan siang. Bahkan, mereka mengatur istirahat makan siang daring dengan teman-teman sekelasnya yang bergabung untuk mengobrol, seolah-olah mereka sedang istirahat makan siang,” ujar dia.

https://www.arabnews.com/node/1919366/saudi-arabia

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement