Selasa 31 Aug 2021 11:56 WIB

Taliban akan Terima Pengungsi Afghanistan yang Dideportasi

Pemerintah Taliban akan terima migran Afghanistan yang suakanya ditolak di Eropa

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Keluarga yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan, berjalan menjauh dari pesawat angkatan udara AS setelah tiba di Bandara Internasional Pristina ibukota Kosovo pada hari Minggu, 29 Agustus 2021.
Foto: AP/Visar Kryeziu
Keluarga yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan, berjalan menjauh dari pesawat angkatan udara AS setelah tiba di Bandara Internasional Pristina ibukota Kosovo pada hari Minggu, 29 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA - Pemerintah Taliban di Afghanistan akan menerima migran Afghanistan yang permohonan suakanya ditolak di Eropa dan mereka akan menghadapi pengadilan. Demikian disampaikan juru bicara Talibanseperti dikutip surat kabar Austria pada Senin (30/8).

Pemerintah Austria yang dikuasai partai konservatif telah mengambil tindakan tegas terhadap pencari suaka dan pengungsi Afghanistan di Uni Eropa. Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer awalnya mengatakan Austria harus terus mendeportasi pencari suaka yang ditolak agar kembali ke Afghanistan selama mungkin.

Baca Juga

Nehammer sejak itu mengakui hal itu tidak dimungkinkan lagi karena pengambilalihan Afghanistanoleh Taliban. Dia menginginkan "pusat deportasi" didirikan di negara-negara tetangga yang akan menampung mereka.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada surat kabar Kronen Zeitung bahwa pemerintahnya bersedia menerima orang-orang Afghanistan yang dideportasi. "Ya. Mereka akan dibawa ke pengadilan. Pengadilan kemudian harus memutuskan bagaimana kelanjutan nasib mereka," kata Zabihullah.

Pernyataan itu diungkapkan saat ditanya apakah akan menerima pencari suaka Afghanistan di Jerman atau Austria yang klaim suakanya telah ditolak atau yang telah melakukan kejahatan di negara-negara Eropa tersebut. Dia tidak menjelaskan mengapa mereka harus dibawa ke pengadilan atau persidangan apa yang mungkin mereka hadapi di sana.

Baca juga : Komandan Militer Amerika Serikat Memuji Taliban

Mujahid juga mengulangi janji pemerintah Taliban untuk menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam atau Syariat. "Kami akan menjamin semua yang menjadi hak perempuan di bawah Syariat," tegas Zabihullah.

Dia mengatakan Taliban akan memberikan hak-hak Islam kepada perempuan, memberi kesempatan pendidikan, dan menciptakan kondisi bagi mereka untuk bekerja. "Kami sedang dalam proses menempatkan semua itu pada tempatnya," kata Mujahid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement