Selasa 31 Aug 2021 14:51 WIB

Siap Gelar PTM, Satgas Covid-19 Verifikasi 1.692 Sekolah

Ditargetkan pada minggu kedua September atau tanggal 8 PTM sudah mulai berjalan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satgas Covid-19 Kota Bandung akan melakukan verifikasi terhadap 1.692 sekolah yang menyatakan siap untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM). Verifikasi akan dilakukan selama satu pekan dan ditargetkan pada minggu kedua September atau tanggal 8 PTM sudah mulai berjalan.

Sebanyak 1.692 sekolah yang menyatakan siap menggelar PTM terdiri dari jenjang PAUD, TK, SD dan sederajat serta SMP dan sederajat. Sedangkan 330 sekolah lainnya sudah lolos verifikasi dan siap menyelenggarakan PTM.

Baca Juga

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan PTM akan dilaksanakan secara terbatas kepada sekolah-sekolah yang sudah lolos verifikasi. Total sebanyak 1.692 sekolah yang siap menggelar PTM.

"1.692 itu PAUD, SD dan sederajat dan SMP sederajat itu menyatakan siap ini sedang verifikasi dan yang lolos 330 sekolah," ujarnya, Selasa (31/8).

Ia mengatakan verifikasi akan dilakukan selama satu pekan dan diperkirakan sekolah yang dapat menggelar PTM akan terus bertambah. Total sekolah di Kota Bandung sendiri mencapai 2.000 unit ditambah dengan SMA mencapai 3.600 sekolah.

Baca juga : SKB 4 Menteri Jadi Acuan DKI Lakukan PTM Anak SD

Ema mengatakan pihaknya akan mengusulkan kepada Wali Kota Bandung untuk menyebar seluruh dinas memantau dan mengawasi pelaksanaan PTM. Sekolah yang tidak sesuai standar buku pedoman maka dapat direkomendasikan untuk tidak lolos menggelar PTM.

"Di lapangan ada (sekolah) one prestasi bisa saja tidak direkomendasikan untuk menyelenggarakan PTM," katanya. Ia menambahkan, seluruh pendidik dan tenaga pendidikan sudah 100 persen divaksin.

Ia menegaskan seluruh sekolah yang akan menggelar PTM harus memiliki sarana dan prasarana sesuai standar di masa pandemi Covid-19. Bagi orang tua yang belum mengizinkan anak mengikuti PTM maka harus tetap mendapatkan layanan pembelajaran.

"Di lapangan tidak ada unsur pemaksaan kalau orang tua tidak mengizinkan maka harus tetap dilayani," katanya. Ema mengklaim mayoritas orang tua menginginkan PTM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement