Selasa 31 Aug 2021 16:20 WIB

BI Kalbar dan Rumah Zakat Kirim Bantuan ke Wilayah Terpencil

BI Kalbar gandeng Rumah Zakat untuk bisa mengirim bantuan hingga wilayah terpencil

 Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat menyerahkan bantuan berupa tabung oksigen, sembako dan kebutuhan anak kepada Rumah Zakat Pontianak, untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Rumah Zakat Kalbar, pada Selasa (24/8).
Foto: Rumah Zakat
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat menyerahkan bantuan berupa tabung oksigen, sembako dan kebutuhan anak kepada Rumah Zakat Pontianak, untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Rumah Zakat Kalbar, pada Selasa (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat menyerahkan bantuan berupa tabung oksigen, sembako dan kebutuhan anak kepada Rumah Zakat Pontianak, untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Rumah Zakat Kalbar, pada Selasa (24/8).

"Ini program yang sebenarnya sudah kita lakukan dan ini terus kita lakukan untuk pemberi saran alat kesehatan dan sembako untuk masyarakat yang terdampak pandemi dari segi ekonomi dan kesehatan," ungkap Agus Chusaini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Kalbar.

Adapun bantuan yang diserahkan diantaranya 10 tabung oksigen, 200 sembako dan 200 paket kebutuhan bayi dan anak. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan ketiga wilayah Kabupaten di Kalbar, diantaranya Kota Pontianak, Kabupaten Kuburaya, dan Kabupaten Sambas.

Agus mengungkap dipilihnya Rumah Zakat sebagai penyalur bantuan karena relawan rumah zakat dapat memperluas dan menjangkau daerah-daerah terpencil yang secara akses sulit untuk dijangkau oleh transportasi umum.

"Untuk menjangkau daerah yang tidak bisa kami jangkau. Alhamdulillah relawan Rumah Zakat cukup banyak, dan juga punya cabang yang banyak di Kalbar untuk mencapai area-area yang jauh," katanya.

Sementara itu, Branch Manager Rumah Zakat Pontianak, Asrul Putra Nanda menyambut baik bantuan yang diberikan oleh pihak Bank Indonesia. Ia mengungkapkan dengan adanya bantuan tambahan tabung oksigen tersebut dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan oksigen secara gratis.

"Dengan adanya bantuan ini kita memastikan masyarakat yang tidak memiliki tabung oksigen bisa terpenuhi. Sehingga pasien isolasi mandiri yang membutuhkan tabung tetapi tidak memiliknya kami siap untuk mengantarkannya dan mengambil ketika tabung telah terpakai," paparnya.

Sejak memasuki PPKM level 3, Asrul menuturkan permintaan tabung oksigen menurun jauh dari sebelumnya. Ia berharap masyarakat di Kalbar dapat memenuhi pasokan oksigen tanpa ada hambatan.

"Saat ini sudah menurun biasanya diangka 20 sampai 30 per hari sekarang sudah masuk 5 sampai 7 perhari. Kami merasa senang karena melandainya ini kami harapkan masyarakat memenuhi seluruh pasokan oksigen dirumah maupun dirumah sakit," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement