Mal di Kota Malang Terima 50 Persen Pengunjung
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Mas Alamil Huda
Pengunjung menuruni tangga di pusat perbelanjaan di Lippo plaza Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. | Foto: ANTARA/Umarul Faruq
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pusat perbelanjaan atau mal di Kota Malang, Jawa Timur, akhirnya dapat beroperasi kembali secara keseluruhan setelah aturan level menurun dari 4 menjadi 3. Meskipun demikian, jumlah pengunjung tetap dibatasi maksimal 50 persen dari total kapasitas.
Direktur Malang Town Square (Matos) Mall, Fifi Trisjanti, mengatakan, kapasitas pengunjung Matos pada akhir pekan biasanya mencapai 60 ribu. Namun karena masih pandemi Covid-19, maka jumlah pengunjung dibatasi hingga 50 persen.
"Tapi nyatanya nggak sampai 50 persen, karena masih banyak yang takut, was-was," ungkap Fifi kepada wartawan di Kota Malang, Selasa (31/8).
Untuk menarik minat pengunjung, Fifi telah menyiapkan beberapa program. Beberapa di antaranya seperti program belanja tebus murah minyak, diskon 70 persen dan sebagainya sesuai kebijakan tiap tenant. Bahkan, pihaknya juga akan menyiapkan undian satu mobil, motor, paket umrah, dan hadiah ponsel.
Meskipun sudah diizinkan, Fifi memastikan, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan baik. Kemudian juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk seluruh pengunjung maupun karyawan.
Menurut Fifi, seluruh karyawan di Matos sudah mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal ini karena pihaknya telah mengeluarkan kebijakan ketat untuk seluruh pegawai tenant. "Kalau belum vaksin nggak boleh masuk, supaya orang merasa ke sini aman," ucap dia.
Fifi berharap tidak ada lonjakan kasus dengan dibukanya pusat perbelanjaan. Sebab, seluruh pengunjung dan pegawai yang masuk ke Matos sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat untuk tidak lagi khawatir datang ke pusat perbelanjaan.
Untuk diketahui, saat ini total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 14.764 orang hingga 30 Agustus 2021. Dari jumlah tersebut, 13.153 orang sembuh dan 1.076 orang dinyatakan meninggal. Sementara untuk 535 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.