REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menjadikan momentum 10 Muharam sebagai Hari Anak Yatim Nasional.
Hal itu dikatakan Uu saat menghadiri acara Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim dalam rangka Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Muharam 1443 Hijriah via konferensi video dari Rumah Singgah Wagub Jabar di Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (31/8).
Menurut Uu, bersedekah kepada anak yatim pada bulan Muharam merupakan sebuah kemuliaan. Meski bersedekah di bulan lain tetap merupakan ibadah yang mulia, tetapi bulan Muharam sering disebut sebagai lebarannya anak yatim.
"Bulan Muharam bulan kemenangan, bulan kedamaian, bulan ketenangan, karena bulan Muharam termasuk PHBI yang selalu dilaksanakan oleh umat Islam Indonesia," ujar Uu.
Uu mengatakan, PHBI pada momentum 10 Muharam merupakan bagian dari syiar Islam dalam menggelorakan spirit Kemuliaan Islam dan kaum muslimin.
Tentu dengan syiar tersebut, kata dia, diharapkan dapat membawa hikmah dan kebaikan. Apalagi di saat pandemi, selain ikhtiar yang terus dilakukan pemerintah dan berbagai pihak, penguatan spiritualitas juga mutlak dilakukan.
"Sekalipun telah ada progres, masih kita laksanakan ikhtiar untuk memutus mata rantai COVID-19, termasuk ikhtiar-ikhtiar yang bersifat ukhrawi," katanya.
"Kebersamaan harus ada keseimbangan, hari ini kita bersama para ulama kiai," imbuhnya.
Terkait memuliakan anak yatim di momen 10 Muharam, Uu menyebut ada hikmah yang besar. Maka, ia mengajak masyarakat Jabar untuk turut berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang membutuhkan. "Saya mengajak ke masyarakat perhatikan anak yatim dan lainnya," katanya.