REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer timnas basket putra Indonesia Maulana Fareza Tamrella menilai Indonesia berada dalam grup yang cukup ideal untuk lolos pada putaran pertama babak kualifikasi FIBA World Cup 2023. Berdasarkan undian yang baru saja digelar di Jenewa Swis, Selasa (30/8) petang WIB, Indonesia tergabung di Grup C bersama Lebanon, Yordania, dan Arab Saudi.
"Walaupun jarang bertemu dengan tim dari kawasan Arab, kita optimistis bisa minimal menempati peringkat tiga atau inginnya sih bisa di posisi dua. Sehingga dengan begitu, kita bisa lolos ke babak kedua kualifikasi FIBA World Cup 2023," kata Mocha.
Rencananya putaran pertama kualifikasi ini akan digelar dengan sistem home and away. Windows pertama direncakan akan digelar bulan November 2021.
Peringkat tiga teratas dari masing-masing grup melaju ke kualifikasi babak kedua. Kemudian, 12 tim di putaran kedua kualifikasi akan dibagi menjadi dua grup. Masih dengan format home and away, setiap negara akan memainkan 10 pertandingan.
Putaran kedua kualifikasi juga akan digelar dalam tiga window, 22-30 Agustus 2022, 7-15 November 2022, dan 20-28 Februari 2023.
Dari fase ini, kemudian akan dipilih tiga tim terbaik dari masing-masing grup untuk mewakili zona Asia-Oseania. Sementara Jepang dan Filipina akan melengkapi kuota delapan tim untuk Asia-Oseania.
Kapten timnas basket putra Arki Dikania Wisnu mengungkapkan kalau lawannya nanti jarang dihadapi Indonesia. "Kita jarang bertemu mereka, tapi kita harus kerja keras, berikan yang terbaik untuk Indonesia dan juga optimistis. Dalam persiapan pun juga harus sebaik mungkin," kata Arki.
Kualifikasi FIBA World Cup 2023 zona Asia-Oseania diikuti tim-tim yang sama dengan yang akan berlaga pada FIBA Asia Cup 2021, yang pelaksanaannya diundur pada Juli 2022.
Karena luasnya Wilayah Asia maka pembagian grup dibagi berdasarkan dua wilayah. Grup A dan B adalah negara dari kawasan Asia Timur, sedangan Grup C dari Asia Barat. Sebab Filipina, Jepang, dan Indonesia sebagai tuan rumah sama-sama di Asia Timur, Indonesia kemudian dipindah ke Asia Barat. Sementara India yang berada di Asia Barat digeser ke wilayah Asia Timur.
Grup A diisi Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina, dan India. Grup B ditempati Australia, China, Jepang, dan Taiwan. Sementara Grup D dihuni Iran, Kazakhstan, Suriah, dan Bahrain.