REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perusahaan perangkat lunak manufaktur, Arcstone meluncurkan peta jalan manufaktur digital bagi Indonesia. Nantinya peta jalan ini berlaku sampai 2025, yang berkontribusi terhadap inisiatif PIDI (Pusat Informasi Digital Industri).
Chief Executive Officer Arcstone Willson Deng mengatakan peta jalan manufaktur digital juga bertujuan untuk meningkatkan GDP Indonesia sebesar 120 miliar dolar AS dan meningkatkan produktivitas manufaktur sebesar 70 persen, sekaligus menciptakan 20 juta lapangan kerja baru pada 2030.
“Melalui sistem eksekusi manufaktur (MES=Manufacturing Execution Systems) dan perangkat lunak mata rantai pasokan yang lengkap, peta jalan Arcstone berfokus pada tiga bagian, yaitu: merangkul bidang pendidikan, mengembangkan ekosistem penyedia integrasi sistem (SI=System Integrators), dan mendirikan pusat demonstrasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (31/8).
Menurutnya perusahaan akan memfokuskan sektor pendidikan untuk memupuk bakat-bakat manufaktur lokal generasi baru. Perusahaan akan berkolaborasi dengan 27 institut dan lima universitas dengan menyediakan pelatihan dan sertifikasi keahlian manufaktur digital bertaraf industri kepada pelajar.
“Arcstone hendak mempersiapkan mereka untuk Industri 4.0 sekaligus mengurangi kelangkaan tenaga ahli dalam bidang manufaktur. Industri manufaktur di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Tantangan yang paling penting untuk diatasi adalah pendidikan. Prioritas Arcstone di Indonesia adalah memajukan pemikiran ke arah digitalisasi dan menyelaraskan bakat-bakat lokal yang ada dengan para produsen dan penyedia layanan,” ungkapnya.
Willson menyebut integrasi solusi dengan perangkat keras yang kompleks merupakan kendala yang sering dijumpai. Hal ini membuat produsen urung mendigitalisasikan usahanya.
“Maka itu Arcstone hendak menciptakan lingkungan yang aman bagi penyedia perangkat keras untuk mengemas produknya dengan solusi digital dan bersama-sama memasuki pasar. Ekosistem berkelanjutan ini memberi peluang yang lebih luas kepada penyedia perangkat keras, sekaligus memastikan solusi digital tersedia bagi para produsen, dan bisa diintegrasikan dengan mulus,” ungkapnya.
Adapun beberapa mitra kunci yang akan mendukung ekosistem ini adalah Telkomsel, OMRON Indonesia, dan Wellracom Indonesia, yang merupakan pemain-pemain penting dalam menunjang keberhasilan industri 4.0 di Indonesia.
Sementara itu, Indonesia Country Manager Arcstone Jonathan Marshell Kevin menambahkan ekosistem SI yang diciptakan akan membantu penyedia perangkat keras dan perangkat lunak menerapkan solusi mereka secara masal dengan lebih mudah.
“Produsen lokal akan mampu melakukan transformasi digital secara lebih mulus pada masa yang akan datang,” ucapnya.
Menurutnya digitalisasi seringkali terlihat abstrak bagi para produsen. Perusahaan berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap transformasi digital kalangan produsen lokal melalui pembangunan pusat demonstrasi di seluruh wilayah di Indonesia.
Pada pusat demonstrasi, produsen bisa memvisualisasikan operasional sebuah pabrik pintar dan membayangkan proses digitalisasinya. Pada Oktober 2021, Arcstone akan meluncurkan pusat pertama di Kantor Pusat PIDI, yang memiliki demo produksi makanan dan minuman, serta otomotif secara langsung.
“PIDI 4.0 mempercepat transformasi Anda, PIDI 4.0 juga merupakan solusi lengkap menuju transformasi industri 4.0 di Indonesia, dan menjadi jendela Indonesia 4.0 kepada dunia,” ucapnya.