REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Liga Indonesia Baru memastikan kompetisi Liga 1 2021/22 akan terus berjalan. Kompetisi dilanjutkan usai evaluasi pada tiga laga awal yang dijalankan akhir pekan lalu.
Direktur utama PT LIB Akhmad Lukita Hadian mengatakan, kompetisi dilanjutkan sesuai dengan Instruksi Mendagri nomor 38 tahun 2021. Termasuk perbedaan protokol kesehatan yang diterapkan sejak saat Piala Menpora April lalu.
"Kami baru melaksanakan manager meeting setelah ada Kemendagri nomor 38 tahun 2021, dengan catatan main paling banyak sembilan laga per pekan dan protokol kesehatan yang sangat ketat dari hasil evaluasi tiga laga awal," kata Akhmad dalam konferensi pers virtual, Selasa (31/8).
Akhmad mengakui masih banyak pekerjaan untuk menyempurnakan kompetisi baik penyelenggaraan pertandingan maupun protokol kesehatan. Dalam manajer meeting, PT LIB turut mengumumkan jadwal, akomodasi, dan prosedur protokol kesehatan.
"Seperti masih ada klub yang bertanya apakah bisa datang H-1 meski kita meminta datang H-2, lalu tentang PCR mandiri dan pelaksaan pertandingan Jumat, Sabtu, dan Ahad, jadi tiga pertandingan satu hari," kata Akhmad.
Akhmad mangatakan, evaluasi yang diberikan Kementerian Kesehatan hanya minor saja seperti imbauan protokol kesehatan lebih sering. Namun ia menegaskan, memastikan vaksin dua dosis sudah menjadi hal yang mutlak bagi seluruh peserta dan penyelenggara kompetisi.
"Jadi vaksin ini sudah mutlak harus dua kali, tidak bisa ditawar lagi. Kami juga sudah komunikasi dengan Kemenkes apakah ada program percepatan, tapi kan sudah ada aturannya," kata Akhmad.
Di sisi lain, vaksinasi bagi pemain asing menjadi polemik mengingat aplikasi PeduliLindungi dibutuhkan NIK untuk digunakan. Sehingga akan dilakukan validasi secara manual sehingga ada bukti sudah divaksinasi.
"Untuk vaksin kedua sedikit sekali yang belum, dari 500 pemain ya yang belum 1-2 persen. Mudah-mudahan akan ada bantuan percepatan," kata Akhmad.
Sementara itu Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno menegaskan, akan ada konfirmasi lagi dengan pihak Kemenkes soal vaksinasi. Mengingat ada pemain asing yang menggunakan vaksin jenis Johnson & Johnson yang hanya satu dosis, maupun pemain yang sudah mendapatkan booster.
"Kalau Johnson & Johnson kan cuma sekali, tapi kita wajibkan dua kali vaksin, kita akan obrolkan kasus ini nanti dengan Kemenkes," kata Sudjarno.
Sudjarno pun memastikan di seri pertama ini akan difokuskan pada Jabodetabek. Sehingga penggunaan venue di Bandung belum bisa dipastikan.
"Venue kita tetap yang ada di Jabodetabek, kita gunakan Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Madya, Indomilk Arena, Stadion Pakansari, dan Stadion Wibawa Mukti. Itu untuk seri satu, kita akan tetap evaluasi tiap pekan, apakah nantinya bisa pakai di Bandung," kata Sudjarno.