REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Penduduk di Louisiana selatan menghadapi pemadaman listrik selama beberapa pekan ke depan. Pemadaman listrik dilakukan karena ada gangguan pada sistem air setelah Badai Ida menghantam wilayah Louisiana.
Pada Selasa (31/8) pagi, sekitar 1,3 juta pelanggan di wilayah Lousiana mengalami pemadaman listrik selama 48 jam setelah badai melanda. Entergy Corp., pemasok listrik utama di wilayah tersebut, mengatakan perlu waktu beberapa pekan untuk memulihkan listrik di daerah yang paling parah terkena dampak badai.
Kerusakan pada delapan saluran tegangan tinggi mematikan listrik di New Orleans dan paroki-paroki terdekat. Sementara bagian dari menara transmisi jatuh ke Sungai Mississippi pada Ahad (29/8) malam.
Pemadaman listrik telah membuat perdagangan terhenti di New Orleans. Sementara Hyatt Regency beroperasi dalam keadaan darurat dan tidak menerima pelanggan di luar personel darurat. Sebagian besar restoran yang telah tutup sebelum badai menghadapi ketidakpastian karena kurangnya listrik dan infrastruktur lainnya.
"Ini benar-benar terasa seperti Katrina. Mendengar listrik padam selama dua hingga tiga pekan itu sangat menghancurkan," kata Lisa Blount, direktur hubungan masyarakat di Antoine's, landmark French Quarter dan restoran tertua di kota itu.
Pejabat listrik telah mengatakan kepada para pemimpin di Jefferson Parish bahwa sekitar 440 ribu penduduk mungkin harus mengalami pemadaman listrik selama satu bulan atau lebih. Pemadaman terjadi setelah tiang listrik tumbang di seluruh county.
"Kerusakan ini jauh lebih buruk daripada Katrina. Kami tidak memiliki kekuatan listrik selama empat hingga enam pekan," ujar Anggota Dewan Deano Bonano.
Bonano mengatakan seorang wanita tua di paroki itu ditemukan di bawah lemari esnya pada hari Senin dan dinyatakan meninggal. Dia memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat.
Beberapa komunitas di luar sistem tanggul, termasuk Lafitte dan Grand Isle, sangat terpukul. Lebih dari separuh penduduk di komunitas itu bertahan dari badai di rumah mereka. Sebagian besar dari mereka tidak memiliki apa-apa. "Tidak ada toko kelontong yang buka, tidak ada SPBU yang buka. Jadi mereka tidak punya apa-apa," kata Bonano.
Selain pemadaman listrik, beberapa bagian Louisiana dan Mississippi mengalami kenaikan suhu mencapai 105 Fahrenheit atau 40,6 Celcius pada Selasa (31/8). Banjir yang meluas dan pemadaman listrik juga memperlambat upaya perusahaan energi untuk menilai kerusakan di fasilitas produksi minyak, pelabuhan, dan kilang.
Badai Ida mendarat pada Ahad (29/8) sebagai badai Kategori 4. Badai Ida muncul 16 tahun setelah Badai Katrina. Hal ini membangkitkan kenangan terhadap bencana Badai Katrina yang menewaskan lebih dari 1.800 orang pada 2005 dan menghancurkan New Orleans.