REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Kelompok radikal Israel sekali lagi menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, Selasa (31/8). Mereka menggerebek halaman masjid di Yerusalem yang malah diberi perlindungan militer Israel.
Dilansir dari Al Araby, Selasa (31/8), Kepala Masjid Omar Al-Kiswani mengatakan ada 136 ekstremis mengambil bagian dalam penyerbuan masjid. Dia mengatakan kerumunan itu termasuk turis, pelajar dan anggota polisi pendudukan.
Israel sayap kanan sering menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa. Pasukan Israel juga menembaki warga Palestina di Tepi Barat pada Selasa pagi, menggunakan peluru tajam dan peluru karet di Tammun, sebuah kota di Kegubernuran Tubas, dekat Nablus.
Tidak ada korban luka tetapi warga Palestina ditahan, menurut laporan tersebut. Ahed Hamad Bani Odeh, seorang penduduk daerah itu ditangkap, kata kantor berita resmi negara itu, menurut kepala Klub Tahanan Palestina, Kamal Bani Odeh.
Sebelumnya, rumahnya digeledah oleh pasukan Israel. Lima warga Palestina ditahan di Kegubernuran Hebron, kata sumber kepada kantor berita WAFA. Salah satu yang dibawa adalah Heyam Al-Rajoub dari Durrah, sebuah kota tujuh mil dari kota Hebron.
Suaminya, Salim Youssef Al-Rajoub, saat ini ditahan di sistem penjara Israel. Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun termasuk di antara tiga orang lainnya yang ditahan di Kegubernuran Ramallah dan Al-Bireh.
Tentara Israel mendirikan pos pemeriksaan di Kegubernuran Jenin yang telah menyaksikan penangkapan. Banyak pengemudi di Yabad diinterogasi dan dimintai identitasnya.