Kota Malang Catat Inflasi Terendah di Jatim
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Inflasi, ilustrasi | Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tingkat inflasi Kota Malang pada Agustus lalu menjadi terendah di Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, angka inflasinya hanya 0,03 persen.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, komoditas tomat memberikan pengaruh signifikan pada inflasi kali ini. Sayuran ini mengalami kenaikan harga sebesar 45,43 persen. "Dengan andil sebesar 0,04 persen," kata Erny dalam konferensi pers (konpers) secara daring, Rabu (1/9).
Sabun deterjen bubuk atau cair ternasuk penyumbang inflasi terbesar kedua di Kota Malang. Komoditas ini mengalami kenaikan harga sebesar 2,65 persen dengan andil inflasi 0,02 persen. Sementara pada posisi ketiga terdapat harga sepatu pria yang naik 5,27 persen lalu memberikan andil inflasi 0,02 persen.
Adapun untuk kelompok penghambat inflasi, Erny menyebut, harga cabai rawit termasuk penyumbang terbesar. Komoditas ini sempat mengalami penurunan harga hingga 47,18 persen. "Dan andil defflasi sebesar 0,12 persen," ujarnya.
Kelompok kedua terdapat bawang merah yang mengalami penurunan harga sekitar 4,76 persen. Menurut Erny, komoditas ini memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen. Sementara untuk posisi berikutnya terdapat telur ayam ras dengan penurunan harga 0,89 persen dan andil deflasi 0,01 persen.
Sebagai informasi, inflasi bulanan secara nasional kali ini sebesar 0,03 persen. Sementara untuk inflasi di tingkat Provinsi Jatim sekitar 0,26 persen. Dari sejumlah daerah di Jatim, Surabaya termasuk wilayah inflasi tertinggi dengan angka 0,37 persen.
Beberapa daerah di Jatim juga tercatat mengalami deflasi pada Agustus 2021. Sumenep termasuk daerah dengan deflasi tertinggi di Jatim, yakni 0,16 persen. Sementara untuk wilayah deflasi terendah di Jatim dialami Banyuwangi dan Kediri dengan angka 0,08 persen.