Hujan Abu Merapi Guyur Lima Kecamatan di Magelang

Red: Agus Yulianto

Petugas membersihkan halaman Pos Pengamatan Gunung Merapi yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Babadan, Magelang, Jawa Tengah.
Petugas membersihkan halaman Pos Pengamatan Gunung Merapi yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Babadan, Magelang, Jawa Tengah. | Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Hujan abu kembali mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, setelah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada Rabu (1/9) siang. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono di Magelang mengatakan sedikitnya lima wilayah kecamatan di Kabupaten Magelang terjadi hujan abu.

Awan panas guguran Gunung Merapi pada pukul 10.13 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 42 mm dan durasi 195 detik. Jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya, tinggi kolom 600 meter arah ke barat.

Edi menyebutkan, wilayah yang terdampak hujan abu tersebut paling banyak di Kecamatan Dukun, meliputi Desa Dukun, Krinjing, Ngargomulyo, Kalibening, Keningar, Sewukan, Paten, Banyudono, dan Ngadipuro. Di Kecamatan Mungkid hujan abu terjadi di Desa Bojong, Ambartawang, dan Bumirejo, di Kecamatan Sawangan di Desa Sawangan, Krogowanan, Kapuhan, Gondowangi, danMangunsari, di Kecamatan Muntilandi Desa Tamanagung dan Gondosuli, sedangkan diKecamatan Salaman di Desa Sidomulyo dan Salaman.

Edi menuturkan, hujan abu tipis tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Berdasarkan rekomendasi BPPTKG, potensi bahaya erupsi Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung yang wilayahnya meliputi kawasan perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta itu. Dia meminta, masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya erupsi Merapi.

Mereka juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya banjir lahar hujan, terutama saat terjadi hujan di seputar puncak Gunung Merapi.   Penambangan di alur sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan, sedangkan pelaku wisata tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilomter dari puncak Merapi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Hujan Abu Merapi Guyur Sebagian Wilayah Magelang

Hujan Abu Merapi Guyur Sejumlah Desa di Magelang

Hujan Abu Merapi Guyur Sejumlah Desa di Magelang

Awan Panas Guguran Merapi Meluncur Sejauh 2 Km 

Gunung Merapi Luncurkan 18 Kali Guguran Lava Pijar

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark