Rabu 01 Sep 2021 17:13 WIB

PTM Terbatas di Jabar Mulai Pekan Depan

Vaksinasi pelajar terus digenjot sebelum pelaksanaan PTM.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Jawa Barat akan dimulai pekan depan. Selain kesiapan sarana dan prasarana, vaksinasi terhadap pelajar pun terus dilakukan sebagai bentuk persiapan pelaksanaan PTM terbatas.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi mengatakan, saat ini semua daerah di Jabar berada di level 2 dan level 3 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Untuk itu, sekolah di Jabar sudah bisa melakukan PTM.

"Kita putuskan pembelajaran tatap muka dilakukan di awal September. Jadi pekan depan sudah mulai tatap muka,’’ kata Dedi, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi pelajar di SMKN 1 Indramayu, Rabu (1/9).

Dedi mengatakan, PTM yang dimaksud adalah PTM terbatas dengan adaptasi kebiasaan baru. Di antaranya, dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Dedi pun mempersilakan setiap sekolah memutuskan teknis pelaksanaan PTM terbatas itu. Misalnya, dengan pembagian jumlah siswa, atau melalui shift, ataupun dengan pembagian kegiatan belajar per pekannya. "Itu disesuaikan dengan kondisi lokal sekolah masing-masing,’’ kata Dedi.

Namun, lanjut Dedi, jika terjadi kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, maka kegiatan PTM di sekolah dihentikan sementara. Selanjutnya, akan dilakukan penanganan sebagaimana mestinya.

Dedi menambahkan, sebagai salah satu bentuk persiapan pelaksanaan PTM terbatas, maka vaksinasi terhadap pelajar terus digenjot. Begitu pula dengan vaksinasi terhadap guru.

"Vaksinasi ini bagian dari percepatan untuk melakukan pembelajaran tatap muka,’’ kata Dedi.

Hal senada diungkapkan Ketua TP PKK Provinsi Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil. Dia menyatakan, vaksinasi Covid-19 terhadap pelajar harus dilakukan secara maksimal karena mereka akan bersiap melakukan PTM terbatas mulai pekan depan.

"Kita ciptakan herd immunity secara lebih cepat, khususnya bagi mereka yang akan melakukan pembelajaran tatap muka. Kita melindungi pelajar sehingga bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat,’’ kata Atalia.

Kepala Sekolah SMKN 1 Indramayu, Yayat Hidayat menyebutkan, jumlah seluruh siswanya ada 1.569 orang. Dari jumlah itu, siswa yang divaksin hari ini mencapai 1.165 siswa. Sebelumnya, ada 270 siswanya yang telah melakukan vaksinasi mandiri.

"Jadi sampai hari ini totalnya sudah sekitar 90 persen siswa yang divaksin. Berarti persyaratan untuk pembelajaran tatap muka sudah terpenuhi karena guru juga sudah 100 persen divaksin,’’ kata Yayat.

Yayat menyatakan, sekolah yang dipimpinnya akan mulai melakukan PTM terbatas pada Senin (6/9), dengan jumlah siswa sekitar 40 persen dari kapasitas ruangan. "Jadi, pakainya sistem shift, siswa akan bergantian. Waktunya juga hanya tiga sampai empat jam per hari,’’ kata Yayat.

Yayat menambahkan, pihaknya telah menyiapkan berbagai sarana dan pengetatan pelaksanaan protokkol kesehatan. Hal itu diharapkan bisa mencegah agar tidak ada kasus Covid-19 di lingkungan sekolahnya.

"Jangan sampai nanti dalam perjalanan kemudian ada (yang terpapar), nanti (PTM) setop lagi,’’ kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement