Kamis 02 Sep 2021 04:21 WIB

Singapura Belum Izinkan Warganya Berlibur ke Lagoi Kepri

Sebelum pandemi, wisatawan asing asal Singapura paling banyak berkunjung ke Lagoi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah wisatawan bercengkerama di Pantai Teluk Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Ahad (1/11/2020). Pemerintah provinsi setempat menargetkan Pantai Teluk Lagoi dan sejumlah destinasi wisata lain di wilayahnya kembali bergeliat setelah dibukanya kembali jalur perbatasan Batam-Singapura.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan bercengkerama di Pantai Teluk Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Ahad (1/11/2020). Pemerintah provinsi setempat menargetkan Pantai Teluk Lagoi dan sejumlah destinasi wisata lain di wilayahnya kembali bergeliat setelah dibukanya kembali jalur perbatasan Batam-Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN - Pemerintah Singapura sampai sekarang belum mengijinkan warganya untuk berlibur ke kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan pemilik dan pengelola hotel dan restoran di Lagoi sejak awal sudah mempersiapkan diri menerima tamu-tamu dari Singapura.

Sebelum pandemi Covid-19, wisatawan asing asal Singapura paling banyak berkunjung ke kawasan itu. Persiapan yang dilakukan seperti menerapkan protokol kesehatan di lokasi wisata dan menyiapkan kawasan khusus yang menarik bagi wisatawan mancanegara (wisman)tersebut.

Baca Juga

Namun Pemerintah Singapura belum memberi kepastian kapan mulai mengizinkan warganya menikmati keindahan pantai di Lagoi. "Kami berharap Oktober 2021 warga Singapura sudah dapat berlibur ke Lagoi," katanya, Rabu (1/9).

Buralimar mengemukakan kondisi pandemi Covid-19 memaksa Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura untuk melindungi warga mereka. Berbagai kebijakan yang diambil dalam rangka mencegah penularan Covid-19 tidak serta-merta membuahkan kabar baik pada sektor pariwisata.

Namun pelaku usaha pariwisata menyadari keselamatan pekerja dan wisatawan di masa pandemi menjadi hal yang harus diprioritaskan. "Kondisi sekarang kan beda. Pembukaan objek wisata dan keluar masuk wisman perlu mendapat persetujuan pemerintah. Karena itu, perlu jalin kesepakatan Pemerintah Indonesia dengan Singapura," ucapnya.

Ia mengemukakan pertemuan khusus antara Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Singapura yang dijadwalkan Oktober 2021 setelah tertunda sekitar empat bulan diharapkan membuahkan hasil yang mendorong kemajuan sektor pariwisata di Kepri, khususnya Lagoi. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan itu dan Pemprov Kepri berharap pertemuan tersebut dilaksanakan di Lagoi.

"Kami tentu mengharapkan salah satu yang dibahas adalah pembukaan jalur pelayaran untuk wisatawan asal Singapura ke Lagoi. Mudah-mudahan pertemuan itu sekaligus awal untuk menjadikan Lagoi sebagai pilot project objek wisata yang menerima wisatawan asal Singapura," ujarnya.

Buralimar berharap pengusaha perhotelan dan restoran di kawasan lainnya tidak baper ketika Lagoi ditetapkan sebagai pilot project Travel Bubble berskala mikro. "Sabar, seluruh sektor pariwisata di Kepri tetap mendapat perhatian khusus," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement