Bantul Catat Penambahan 282 Pasien Sembuh dari Covid-19
Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan menyuntin vaksin Sinovac untuk pelaku wisata di kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan, Bantul Yogyakarta. (ilustrasi) | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat pasien konfirmasi Covid-19 yang dinyatakan sembuh dalam sehari terakhir bertambah 282 orang. Sehingga, total angka kesembuhan hingga Rabu (1/9) menjadi 51.296 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, Rabu, pasien sembuh itu berasal dari Kecamatan Kasihan 81 orang, disusul Jetis 51 orang, Sewon 33 orang, Sedayu 29 orang, dan Pleret 17 orang, serta Bantul 15 orang. Kemudian dari Banguntapan 14 orang, Imogiri 12 orang, dan Sanden 11 orang, sisanya dari Pandak sembilan orang, dan Pajangan juga sembilan orang, serta Dlingo satu orang.
Dalam periode yang sama terdapat penambahan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 294 orang, sehingga total kasus positif di Bantul secara kumulatif menjadi 54.909 orang. Sedangkan, kasus konfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia pada hari ini tercatat 16 orang, sehingga total kasus kematian di Bantul menjadi 1.465 orang.
Dengan demikian, jumlah kasus aktif Covid-19 atau pasien positif yang masih menjalani isolasi dan karantina di rumah sakit ataupun selter wilayah Bantul per hari Rabu (1/9) sebanyak 2.148 orang. Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Pemkab bersinergi dengan TNI dan Polri terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar sekolah menengah atas dan menengah kerujuan (SMA/SMK) maupun masyarakat umum, guna membentuk kekebalan komunitas.
"Karena kita masih punya PR (pekerjaan rumah) yang cukup banyak untuk menuntaskan sisa sasaran program vaksinasi di Bantul. Total sasaran vaksinasi kita sekitar 836 ribu orang, dan capaian vaksinasi per hari ini sudah sekitar 47 persen," katanya.
Meski menggencarkan vaksinasi, Bupati terus mengajak masyarakat bersama memutus penyebaran Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.