Kamis 02 Sep 2021 06:50 WIB

Uji Coba PTM di Kota Bogor Dilakukan Pekan Kedua September

Uji coba akan dilakukan di SMP Negeri Kota Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang guru memberikan penjelasan kepada anak-anak saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Cihideung Ilir 5, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/8). Uji coba itu sebagai fase adaptasi bagi para pelajar menjelang diselenggarakannya PTM pada Senin (30/8) di sekolah tersebut. Pemerintah Kabupaten Bogor sudah memperbolehkan diselenggarakannya PTM pada Rabu (25/8) pasca penurunan status PPKM dari level 4 ke 3. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang guru memberikan penjelasan kepada anak-anak saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Cihideung Ilir 5, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/8). Uji coba itu sebagai fase adaptasi bagi para pelajar menjelang diselenggarakannya PTM pada Senin (30/8) di sekolah tersebut. Pemerintah Kabupaten Bogor sudah memperbolehkan diselenggarakannya PTM pada Rabu (25/8) pasca penurunan status PPKM dari level 4 ke 3. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) akan kembali melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Rencananya, uji coba ini akan terlebih dahulu dilakukan di SMP Negeri di Kota Bogor pada pekan kedua September mendatang.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menjelaskan, persiapan PTM di Kota Bogor tentunya mengacu SKB 4 Menteri dan Instruksi Mendagri Nomor 38 Tahun 2021 terkait Level PPKM. 

Baca Juga

“Kota Bogor sudah masuk PPKM Level 3 sehingga memungkinkan untuk dilakukan PTM terbatas 50 persen, durasi belajar mengajar tiga jam, kemudian dalam satu pekan hanya dua kali, tapi tetap melihat dari kondisi kasus Covid-19, bisa juga dilakukan 5 hari dalam sepekan,” ujarnya, Rabu (1/9).

Hanafi mengaku akan mengulang kembali simulasi PTM yang sebelumnya sudah dilakukan Mei lalu. Persiapan yang harus dilakukan sekolah seperti mengaktifkan kembali Satgas Covid-19, serta menyiapkan infrastruktur.

Selain itu ia juga mengaku sudah berkoordinasi secara internal dengan para pengawas mulai dari PAUD/TK, SD dan SMP meminta mempersiapkan sekolah dibawah binaannya untuk melakukan persiapan.

Baca juga : Pekan Ketiga, DKI Berencana Buka Sekolah Setiap Hari

“Kamii juga akan berkoordinasi dengan pihak lain, seperti KCD Jawa Barat untuk SMA, MA (Madrasah Aliyah) di bawah Kementerian Agama (Kemenag),” sebutnya.

Dia menyebutkan, target pelaksanaan uji coba PTM terbatas ini yakni pada pekan kedua September. Hal ini akan disampaikan kepada Ketua Satgas Covid-19 terlebih dahulu, terkait rencana kebijakannya.

Selain pemberian vaksin terhadap remaja usia 12 hingga 17 tahun, Hanafi menegaskan syarat utama pelaksanaan PTM yakni izin dari orang tua. Di samping itu, Ke depan pihaknya akan menerapkan sistem pembelajaran secara hybrid learning, yakni secara daring (dalam jaringan), maupun luring (luar jaringan).

“Yang jelas syarat orang tua harus mengizinkan anaknya untuk PTM di sekolah dengan prokes. Jika tidak diizinkan orang tua, Disdik meminta pihak sekolah tetap menyiapkan secara daring walaupun masih banyak terkendala. Pastinya daring tetap dilaksanakan,” kata dia.

Baca juga : Covid Turun, Pemkot Semarang Mulai Tutup Tempat Isoter

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement