Kamis 02 Sep 2021 06:49 WIB

Dukung GBBI, Pertamina Dorong Transformasi Digital UMKM

Transformasi digital pelaku UMKM dan BUMDes menjadi modal penting di tengah pandemi

Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S. Poerwadi menyampaikan sambutan pada kegiatan Soft Launching Go Borneo “Gerakan Bangga Buatan Indonesia Artisan Kaliman Timur” yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (1/9).
Foto: Pertamina
Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S. Poerwadi menyampaikan sambutan pada kegiatan Soft Launching Go Borneo “Gerakan Bangga Buatan Indonesia Artisan Kaliman Timur” yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang diinisasi Presiden Jokowi  pada 14 Mei 2020 merupakan gerakan nasional untuk mendorong masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM. Program ini merupakan langkah produktif yang dilakukan Pertamina bersama dengan Kementerian Desa PDTT sebagai wujud implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals utamanya pada poin ke delapan. Yakni Menyediakan Pekerjaan Yang Layak dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Dimana hal tersebut turut menyasar aspek pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan wanita dan para difable.

 

Baca Juga

Soft launching GBBI secara resmi dilakukan oleh Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Rabu (1/9) lalu. Hadir dalam acara ini dihadiri oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satiamurti Poerwadi mewakili Direktur Utama Pertamina, Sekretaris Daerah Kalimantan Timur M Sa’ bani serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Tutuk S.H Cahyoni.

Menteri Desa PDTT A. Halim Iskandar mengatakan, bangga buatan Indonesia merupakan gerakan nasional berbentuk gotong royong dari UMKM untuk UMKM dari Bumdesa dan Bumdesa bersama untuk Indonesia. UMKM telah terbukti memiliki daya tahan yang luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi sejak tahun 1998. Saat ini UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari penyebaran Pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Perkembangan teknologi internet selama pandemi menegaskan bahwa merambah perdagangan online menjadi cara paling efisien dan efektif bertahan dan meraih penjualan maksimal kedepannya. Pelaku UMKM atau pengelola Bumdesa dan Bumdesa bersama, marketplace, pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia diharapkan terlibat dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk mencapai hasil yang diharapkan,” ujar Menteri Halim, dalam siaran pers.

photo
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar hadir dalam soft launching GBBI. - (Pertamina)

 

Menteri Abdul Halim menegaskan, Indonesia memiliki banyak kekuatan, memiliki karya-karya hebat dan produk-produk berkualitas serta talenta hebat. Pandemi, imbuhnya, tidak menghalangi kita untuk berkreasi.

“Keterbatasan justru mendorong kita untuk tetap berinovasi mendorong kita tetap bersemangat dan bertransformasi, menggali potensi diri dan menciptakan berbagai peluang-peluang yang ada. Gerakan Nasional BBI harus disertai dengan gerakan peningkatan kualitas dan daya saing,” imbuhnya.

Menurut Abdul Halim, sejak pencananganan GBBI tahun lalu, telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Pada tahun 2020, GBBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku kreatif dan UMKM untuk onboarding ke platform e-commerce untuk memperluas pasar. Tidak hanya pasar nasional tetapi juga hingga ke mancanegara. Saat ini total UMKM yang sudah onboarding ke digital mencapai 11,4 juta.

Sebagai BUMN, Pertamina mendukung GBBI dengan fokus pada transformasi digital bagi pelaku UMKM dan BUMDes. Transformasi digital pelaku UMKM dan BUMDes menjadi modal penting di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua aktivitas bisnis dijalankan secara digital.

Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satiamurti Poerwadi yang membacakan sambutan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan beragam pelatihan digital telah digelar mulai Agustus sebagai bagian dari pre-event GBBI tahun ini, sekaligus sebagai bekal UMK dan BUMDes agar siap dalam menyongsong era kemajuan teknologi informasi.

Pertamina telah memberikan pelatihan digital yang diikuti 2.461 peserta, dalam kerangka mempersiapkan UMK dan BUMDes untuk Go Online hingga live bazar sebagai upaya meningkatkan penjualan UMK dan produk desa.

“Kegiatan GBBI tahun ini diharapkan dapat mendorong UMK/BUMDes menjadi Go Digital dan Go Online, yakni mampu beradaptasi pada perkembangan zaman sehingga turut meningkatkan keefektifan dalam menjalani bisnis,” ujar Brahmantya.

Brahmantya menambahkan, dengan digitalisasi diharapkan jangkauan pemasaran lebih luas, transaksi di mana pun, dan omzet yang didapatkan bisa lebih banyak. Selaini itu, dengan kesuksesan onboarding-nya UMK pada media sosial ataupun platform marketplace, diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Kegiatan ini, imbuh Brahmantya juga merupakan bagian dari komitmen ESG Pertamina terutama aspek Sosial melalui kegiatan pemberdayaan usaha mikro kecil. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis milik Indonesia, berkomitmen kuat untuk mendukung kebangkitan usaha mikro, kecil dan menengah dengan spirit "Energizing You dan Energizing Indonesia".

“Energi yang menjadi bahan bakar, energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan, dan energi yang mampu menggerakkan roda perekonomian melalui UMK dan BUMDes,” tandas Brahmantya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement