Kamis 02 Sep 2021 06:55 WIB

ACT Distribusikan 3,4 Juta Liter Air Bersih ke Warga Gaza

Air akan dipompa dan dialirkan ke toren tiap rumah warga prasejahtera di Gaza

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
ACT mengirimkan ratusan ton bantuan pangan untuk Gaza. Selain itu ACT juga menyalurkan air bersih untuk warga Gaza melalui Humanity Water Tank.
Foto: ACT
ACT mengirimkan ratusan ton bantuan pangan untuk Gaza. Selain itu ACT juga menyalurkan air bersih untuk warga Gaza melalui Humanity Water Tank.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sepanjang Agustus 2021, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Sahabat Dermawan telah membagikan 3,4 juta liter air bersih ke warga Palestina di Gaza. Air tersebut dibagikan melalui dua armada Humanity Water Tank yang setiap hari berkeliling ke tiap pelosok kota Gaza untuk menjangkau sebanyak-banyaknya penerima manfaat.

Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response ACT menjelaskan, sekali jalan, satu armada akan membawa 6.500 liter air di tangkinya. Air tersebut akan dipompa dan dialirkan ke toren tiap rumah warga prasejahtera di Gaza.

Baca Juga

"Sementara bagi warga yang tidak memiliki toren, air akan mereka simpan di ember atau alat tampung lainnya yang mereka punya. Tiap warga setidaknya menerima 20 liter air per harinya," tutur dia dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (2/9).

Air yang dibawa Humanity Water Tank diambil langsung dari Sumur Wakaf yang telah dibangun di Gaza. Said juga menegaskan bahwa kualitas air yang dibagikan sangat baik. Sebab, air tersebut telah melalui sistem penyaringan untuk memisahkan antara air dengan kotoran dan zat asing yang terkandung di dalamnya.

"Sebab, jika tidak disaring, air yang diambil dari tanah di Gaza adalah air kotor yang memiliki rasa kemasaman. Saat ini hanya sekitar 30 persen warga Gaza yang dapat menikmati air bersih dengan jumlah yang layak tiap harinya. Sisanya, mereka meminum air yang tercemar," jelas Said.

Said menjelaskan, serangan brutal dari Zionis Israel ke Gaza juga turut merusak 50 persen jaringan air di Gaza. Menyebabkan 800 ribu warganya kehilangan akses reguler air bersih dari saluran pipa.

Serangan pesawat tempur Israel juga mempengaruhi kinerja tiga pabrik desalinasi utama di Kota Gaza, di mana pabrik tersebut bertugas memasok air bersih di Gaza dengan menghilangkan kadar Garam berlebih yang terkandung di dalam air.

"Insya Allah, jumlah unit Humanity Water Tank akan kembali bertambah dalam beberapa waktu ke depan. Ini merupakan ikhtiar para dermawan untuk menyudahi krisis air yang diderita warga Gaza," ucap Said.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement