REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab akan mengunjungi Qatar pada Kamis (2/9). Dia hendak bertemu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani untuk membahas krisis Afghanistan.
"Prospek membangun dan menjalankan bandara Kabul serta perjalanan yang aman bagi warga negara asing dan Afghanistan melintasi perbatasan darat menjadi agenda utama (pembicaraan)," kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan.
Dalam kunjungannya, Raab juga akan bertemu menteri luar negeri Qatar dan menyambangi kantor kedutaan Inggris untuk Afghanistan. Untuk sementara, Inggris memang memindahkan misi diplomatiknya untuk Afghanistan ke Doha.
Sebelumnya Raab mengatakan dinas intelijen negaranya tak menduga ibu kota Afghanistan, Kabul, akan jatuh ke tangan Taliban tahun ini. Dalam sesi darurat komite urusan luar negeri parlemen untuk membahas krisis Afghanistan, Raab mengatakan dinas intelijen Inggris telah menilai bahwa Taliban hanya akan mengkonsolidasikan kendalinya atas Afghanistan dalam beberapa bulan setelah negara-negara barat mengevakuasi pasukan mereka.
“Proposisi utamanya adalah, mengingat penarikan pasukan pada akhir Agustus, Anda akan melihat kemunduran yang stabil sejak saat itu, dan kecil kemungkinan Kabul akan jatuh tahun ini,” kata Raab kepada komite anggota parlemen, Rabu (1/9), dikutip Anadolu Agency.
Baca juga : Rusia Desak AS Cairkan Aset Pemerintah Afghanistan
Kendati demikian, Raab menekankan, hal itu bukan berarti Pemerintah Inggris tak melakukan perencanaan kontingensi atau game out atau menguji proposisi lainnya. “Dan untuk memperjelas, itu adalah sesuatu yang dibagikan secara luas di antara sekutu NATO,” ucapnya.
Dia menjelaskan, meski niat Taliban untuk merebut kendali atas Afghanistan sudah jelas, Barat keliru menilai kapasitasnya mampu melakukannya secepat itu. Menurut Raab ada pelajaran yang dapat dipetik dari apa yang telah terjadi.
Raab mengungkapkan, dia akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah, termasuk berkunjung ke Afghanistan, untuk membahas krisis Afghanistan.