Gubernur Minta Sekolah Pastikan Prokes Dipatuhi Saat PTM
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Mas Alamil Huda
Siswa SD Warga Solo menyalin materi dari guru saat hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/9/2021). Pemerintah Kota Solo mulai mengizinkan pelaksanaan PTM secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. | Foto: ANTARA/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Semua guru di sekolah diminta terus merawat dan memperkuat kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan SOP pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolahnya masing-masing. Prokes ketat wajib dijaga selama uji coba maupun pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilaksanakan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, saat ini ada sedikitnya 2.539 sekolah yang melaksanakan PTM terbatas di Jawa Tengah. Untuk itu, pelaksanaan PTM terbatas tersebut harus dikontrol dengan baik dengan mengedepankan prinsip Lima Siap. Yakni siap sekolahnya, siap gurunya, siap siswanya, siap orang tuanya serta siap daerahnya.
"Kalau itu dijaga betul, PTM terbatas di Jawa Tengah insya Allah bakal aman," kata dia, saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas, di sejumlah sekolah di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/9).
Ke-2.539 sekolah yang dimaksud, rinciannya 2.401 yakni PAUD, SD, dan SMP yang tersebar di wilayah Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, Rembang, Semarang, Kendal, Pemalang, dan Kota Semarang. Kemudian empat SLB melaksanakan simulasi PTM di Kabupaten Purbalingga, Jepara dan Kabupaten Demak.
Sementara untuk sekolah jenjang SMK total ada sebanyak 67 sekolah dengan rincian 15 sekolah melaksanakan simulasi PTM dan 52 lainnya PTM terbatas tersebar di 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Termasuk 67 sekolah jenjang SMA yang terdiri atas 22 sekolah melaksanakan simulasi PTM dan 45 sekolah melaksanakan PTM Terbatas di 17 kabupaten/kota.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini juga kembali mengingatkan, disiplin dan kepatuhan penerapan prokes dan SOP pencegahan harus dimulai dari guru sebagai panutan murid/siswa.
"Bapak ibu guru, saya titip nggih, karena biasanya yang masih kurang disiplin itu justru gurunya. Tadi saya tengok ada guru yang makai maskernya turun (tidak menutup hidung dan mulut) dan karena ini uji coba, protokol kesehatannya memang harus kenceng,” tegasnya.
Khusus untuk kegiatan simulasi di sekolah jenjang TK, gubernur juga mewanti-wanti kepada sekolah tingkat TK untuk memastikan anak-anak didiknya tetap aman dalam belajar dan bermain. Pastikan pula guru harus selalu rutin membersihkan dan mensterilkan tempat atau berbagai alat permainan anak-anak di lingkungan sekolah.
Membersihkannya juga cukup gampang, cukup menggunakan air yang sudah dicampur dengan sabun. "Sekali lagi saya titip, semua itu demi keamanan anak-anak termasuk juga bapak ibu sekalian" tandas Ganjar.
Sementara itu, saat mengunjungi SDN Sadeng 02, Kecamatan Gunungpati, Gubernur Jawa Tengah juga menyempatkan untuk melakukan interview sejumlah murid yang mengikuti PTM terbatas di sekolah. Salah satunya adalah Wafa Hassan Azka.
Murid kelas 2 di SD Negeri Sadeng 02 tersebut, mengaku senang karena bisa kembali bersekolah, walaupun harus dengan prokes ketat dan harus melaksanakan beberapa kebiasan baru yang sebelumnya tidak ada di lingkungan sekolahnya. Menurut bocah tersebut, ibunya berpesan untuk disiplin menjaga prokes.
“Ibu juga berpesan kalau di sekolah nggak boleh nurunin masker dan masker harus selalu dipakai dengan benar,” katanya.
Mendengar penjelasan murid tersebut, gubernur pun memberikan pujiannya kepada Azka. "Wah, hebat kamu, ya sudah diingat-ingat terus pesan ibu ya, untuk melindungi kamu, teman-teman serta bapak/ibu guru di sekolah," tegasnya.