REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Saul Niguez menjelaskan alasan kepindahannya ke Chelsea. Ia mengakui, itu bukan keputusan mudah.
Ia tidak didampingi anak istri saat berangkat ke Kota London. Saul bahkan kurang lancar berbahasa Inggris.
Namun ia harus pergi untuk keadaan yang lebih baik. Gelandang berpaspor Spanyol itu merasa gagal tampil maksimal dalam beberapa tahun terakhir di Atletico Madrid.
Itu karena pelatih Atletico Diego Simeone jarang memasangnya di posisi yang ia sukai. Simeone memainkan Saul di area gelandang bertahan, winger, hingga bek sayap.
Ia merasa lebih nyaman sebagai gelandang tengah. Itu membuat yang bersangkutan memilih sejenak berpisah dengan Los Colchoneros.
"Memilih Chelsea adalah meninggalkan zona nyaman saya. Tidak akan mudah masuk ke tim itu," kata Saul dikutip dari thesportreview, Kamis (2/9).
Ia bisa berlatih di posisi idealnya bersama the Blues. Setelahnya akan dilihat lagi, apakah ia layak berada di starting XI London Biru atau tidak.
Saul bakal bertarung dengan sejumlah nama di lini tengah pasukan Stamford Bridge. Ada Jorginho, N'Golo Kante, Mateo Kovacic, Mason Mount, dan Kai Havertz.
"Saya tidak ingin berpikir lebih jauh. Saya ingin bersaing dan membantu Chelsea," ujar pesepak bola 26 tahun itu.
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel biasa memakai formasi empat gelandang. Perinciannya, dua lebih ke tengah, sisanya di area penyerangan, atau di belakang striker.
Di tengah, Saul bersaing dengan Jorginho, Kante, dan Kovacic. Sementara di area gelandang serang, ada Mount serta Havertz.
Untungnya, the Blues bakal bermain di lima kompetisi musim ini. Itu membuat Tuchel diprediksi selalu merotasi susunan pemain utama timnya.
Nyaris 10 musim, Saul membela Atletico. Sejauh itu, ia tampil dalam 340 laga di berbagai ajang dan mencetak 43 gol.