REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain baru RB Leipzig, Ilaix Moriba, secara terbuka mengkritik perlakuan yang ia terima dari mantan klubnya, Barcelona, sebelum berangkat ke Jerman. Ia mengungkapkan, Barca banyak melakukan kebohongan tentang keputusannya untuk pergi.
Gelandang berusia 18 tahun itu naik pangkat melalui jajaran pemain muda di Barcelona sebelum melakukan debut tim pertamanya pada musim 2020/2021. Setelah menjadi terkenal di klub ini, Moriba tampaknya akan menjadi kisah sukses lain dari akademi La Masia yang terkenal.
Namun, setelah gagal menyetujui kontrak baru, Moriba bergabung ke Leipzig dengan bayaran 16 juta euro.
"Beberapa bulan terakhir adalah yang terberat dalam hidup saya. Kami (keluarga saya) telah menerima pesan kasar, tetapi kami dapat mengatasinya untuk berada di sini hari ini," kata Moriba dikutip dari Marca, Kamis (2/9). "Saya tidak pantas menerima pesan-pesan ini."
Banyak yang menjadikan Moriba sebagai aktor kepindahan ini dan memiliki keinginan terbuka untuk meninggalkan klub. Pemain baru Leipzig itu kemudian berbicara tentang kesulitan yang ia alami dalam menjaga ketenangan dengan semua kebisingan yang terjadi di sekitarnya.
"Mereka (orang-orang di klub) telah mengatakan banyak hal yang tidak benar dan kami harus tetap bungkam karena rasa hormat yang kami miliki untuk Barcelona. Hal-hal yang mereka katakan di media tidak benar," jelas Moriba.
Selama waktu singkatnya di Camp Nou, Moriba tampaknya mengikuti jalur yang sama yang ditetapkan oleh Ansu Fati dan baru-baru ini juga ada Pedri. Keduanya membuat dampak besar pada tim utama Barcelona meskipun usianya masih relatif muda.
"Saya telah meningkat di Barcelona dengan dukungan para penggemar, tetapi selama beberapa bulan terakhir mereka tidak tahu bagaimana harus bersikap," ungkap Moriba. "Saya tak akan menilai seluruh fanbase berdasarkan beberapa orang ini. Saya akan selalu memiliki Barcelona di hati saya. Ini beberapa bulan yang rumit, tetapi itu telah berlalu dan saya berharap yang terbaik untuk klub, terutama untuk Ansu."