Kamis 02 Sep 2021 14:15 WIB

Tjandra Yoga: PPKM Turunkan Kasus Hingga 10 Kali Lipat

Diharapkan jangan sampai dengan pelonggaran PPKM maka kasus naik lagi.

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 1 Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (2/9/2021). Sekolah yang berada di wilayah kabupaten yang saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 tersebut mulai melakukan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19.
Foto: Antara/Siswowidodo
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 1 Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (2/9/2021). Sekolah yang berada di wilayah kabupaten yang saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 tersebut mulai melakukan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat terhadap dampak positif kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ia mengklaim, PPKM mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia hingga sepuluh kali lipat.

"Kita bersyukur bahwa dengan PPKM maka kasus baru harian dapat turun 10 kali lipat, dari 50 ribu menjadi 5 ribu beberapa hari yang lalu walau kemudian menjadi 10 ribu kemarin," kata Yoga dalam keterangannya, Kamis (2/9).

Ia meyakini,penurunan ini akibat dilaksanakannya PPKM. Oleh karenanya, ia berharap jangan sampai dengan pelonggaran PPKM maka kasus naik lagi."Karena ini tergantung 3 hal: orang yang menularkan; moda cara penularan, dan orang yg tertular," katanya

Untuk itu, sambungnya, maka ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, orang yang menularkan dikurangi jumlahnya dengan melakukan isolasi setelah melakukan tes dan telusur yang masif.

Kedua, moda atau cara penularan diminimalisir dengan menjaga ketat 3 M dan melakukan pelonggaran PPKM secara amat bertahap dan berhati hati. Ketiga, adalah meningkatkan daya proteksi orang yg akan tetular, dengan memaksimalkan cakupan vaksinasi dan upaya peningkatan daya tahan tubuh secara umum seperti makan bergizi, olahraga, istirahat yang cukup."Selain itu maka perkembangan data harus diamati dengan amat ketat dan bila perlu dilakukan pengetatan lagi, jangan sampai terlambat, " tegasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi menyebut penerapan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM berhasil menekan laju penularan virus Covid-19. Diketahui, ada 26 kabupaten kota yang mengalami penurunan PPKM dari level 4 ke level 2-3. "Ini artinya kita telah mampu menerapkan kebijakan PPKM yang terbukti mampu dapat mengendalikan laju penularan Covid 19," kata Nadia.

Strategi PPKM ini terbukti efektif menurunkan jumlah kasus aktif angka kematian dan juga tingkat keterisian tempat perawatan. Rata-rata bed occupancy ratio (BOR) nasional sudah berada sekitar 27 persen. "Namun demikian kita tetap harus waspada kita bisa berkaca kepada India yang saat ini sedang mengalami kembali peningkatan kasus setelah adanya perayaan festival," kata Nadia.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement