Dinkes Kota Yogya: Moderna Belum Digunakan untuk Masyarakat
Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Mas Alamil Huda
Petugas menyiapkan vaksin Moderna. | Foto: Antara/Wahyu Putro A
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, vaksin Moderna belum akan digunakan untuk masyarakat umum. Moderna baru digunakan untuk dosis ketiga bagi SDM kesehatan sebagai booster (penguat).
"Moderna belum akan digunakan untuk masyarakat umum," kata Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (2/9).
Emma mengatakan, total ada 12 ribu SDM kesehatan yang akan mendapatkan dosis ketiga vaksin. Namun, dari jumlah tersebut baru sekitar 4.000 SDM kesehatan yang sudah divaksin.
"Baru sepertiga capaian SDM kesehatan termasuk nakes yang divaksin," ujar Emma.
Sementara, ketersediaan vaksin Moderna saat ini sendiri di Kota Yogyakarta mencapai 31 ribu. Sehingga, masih akan ada sisa vaksin Moderna mengingat jumlah SDM kesehatan hanya 12 ribu orang.
Untuk itu, sisa Moderna ini nantinya dimungkinkan untuk dapat digunakan bagi masyarakat umum. Walaupun begitu, keputusan untuk menggunakan Moderna bagi masyarakat umum ini nantinya tetap berdasarkan keputusan dari pemerintah pusat.
"Kalau memang ada sisa bisa digunakan (untuk masyarakat umum), tapi SDM kesehatannya belum selesai. Kalau SDM kesehatan sudah selesai misalnya dan ada sisa, baru bisa digunakan untuk masyarakat umum. Untuk masyarakat kalau nanti ada kebijakan dari Kemenkes," jelasnya.
Seperti diketahui, vaksinasi Covid-19 untuk dosis ketiga bagi tenaga kesehatan (nakes) di DIY sudah mencapai 55,71 persen berdasarkan data per 31 Agustus 2021.
"Cakupan vaksinasi dosis ketiga untuk nakes di DIY sudah 18.831 orang," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji kepada Republika.co.id, Rabu (1/9).
Sehingga, 44,29 persen nakes di DIY belum mendapatkan vaksin dosis ketiga. 44,29 persen ini terdiri dari 10.490 nakes yang belum mendapatkan dosis ketiga vaksin.