REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi memastikan vaksinasi di pesantren terus dikebut sebagai ikhtiar dalam mempercepat pembentukan kekebalan kelompok.
"Kemenag terus mendorong percepatan vaksinasi. Vaksinasi pesantren terus dikebut, baik untuk kiai, guru, maupun jutaan santri," ujar Zainut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (2/9).
Pernyataan itu disampaikan Wamenag saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Kamis. Zainut mengapresiasi kedisiplinan Pesantren Darunnajah dalam menerapkan protokol kesehatan dan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.
Selain prokes, ia juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Ponpes Darunnajah yang aktif dalam program vaksinasi, baik untuk kiai, guru, hingga santri. Menurut dia, vaksinasi di lingkungan pesantren juga sangat strategis. Sebab, selain jumlah kiai dan santri yang sangat banyak, juga bisa mendorong kepercayaan masyarakat sekitar untuk ikut vaksinasi.
"Kiai adalah panutan masyarakat. Vaksinasi di pesantren akan mendorong umat untuk ikut serta. Apalagi, santri juga jumlahnya sangat banyak, jutaan dan tersebar di berbagai daerah," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pesantren merupakan sebuah ekosistem yang tak hanya menyasar kiai, ustad, dan santri, tetapi di dalamnya tercakup juga masyarakat sekitar pesantren. "Jika vaksin diberikan ke pesantren, maka secara ekosistem juga akan terbantu. Vaksinasi santri dan pesantren juga berdampak pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama ikut program vaksinasi," kata dia.
Yaqut menjelaskan dalam sebulan terakhir tercatat program vaksinasi santri ini dilakukan di banyak pesantren, baik di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa. Prosesnya antara lain dilakukan melalui kerja sama Kanwil Kemenag Provinsi atau Kankemenag Kabupaten/Kota dengan Baznas atau lembaga amil zakat, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan pihak lainnya.
"Kamis, misalnya, di Jawa Tengah akan mulai diadakan lagi proses vaksinasi untuk kiai, ustadz, dan santri. Program ini menargetkan vaksin untuk 8.635 kiai, 46.181 ustadz/ustadzah, dan 539.255 santri," kata dia.