Kamis 02 Sep 2021 17:55 WIB

Jokowi Nilai Angka Kematian Covid di Lampung Tinggi Sekali

Jokowi minta masyarakat tak lagi isolasi jika positif Covid-19.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Pertamina
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Dalam kunjungan kerjanya di Lampung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, untuk menurunkan angka kasus positif Covid-19, maka perlu memperkuat pelaksanaan testing dan tracing. Sedangkan untuk menurunkan angka kasus kematian, agar masyarakat tidak lagi isolasi mandiri di rumah.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi di hadapan bupati/wali kota dan pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung di Pendopo Mahan Agung, Bandar Lampung, Kamis (2/9). Dalam kunjungan kerjanya sehari di Lampung, Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Baca Juga

"Supaya tidak naik lagi (kasus positif Covid-19), tetap perkuat testing dan tracing kuncinya disini. Agar cepat bertemu siapa yang terpapar (Covid-19)," kata Presiden Jokowi seusai menyaksikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

Dalam penanganan kasus Covid-19, Presiden juga meminta masyarakat tidak lagi melakukan isolasi mandiri di rumah. Ia menyarankan lebih baik cepat dialihkan ke isolasi terpusat yang sudah tersedia di Lampung. Presiden menyebutkan di Lampung sudah tersedia kapal isolasi apung dengan kapasitas lebih dari 400 tempat tidur bagi pasien tanpa gejala.

Presiden beralasan, sampai saat ini angka kematian pasien positif di Lampung masih tinggi sebesar 7,5 persen, dan dinilai sangat tinggi. Untuk itu, ia mengatakan, perlu penanganan sedini mungkin segera dilakukan. 

"Angka kematian (pasien positif) di Lampung 7,5 persen tinggi sekali," katanya.

Tingginya kasus kematian pasien positif di Lampung, Presiden Jokowi menyatakan, karena pertama terlalu banyak isolasi mandiri, sehingga terlambat waktu dibawa ke rumah sakit. "Sehingga (penanganannya) bisa di pindah ke isoter (isolasi terpusat) sehingga bisa ditangani," ujarnya.

Alasan kedua, karena vaksinasi di Lampung  masih rendah baru 13 persen pada dosis pertama. Presiden sudah memerintahkan panglima, kapolri, dan  Menteri BUMN untuk bersama memasok vaksin ke Lampung. Selain itu, untuk mendukung pasien menjalani isolasi terpusat juga harus disiapkan obat-obatan. Bupati/wali kota juga diminta mengetahui kondisi terkini obat-obatan dan selalu mengecek stok oksigen. Jokowi meminta masyarakat dan petugas dalam penanganan kasus Covid-19 untuk tidak lemah.

Kunker Presiden Jokowi dan rombongan di Lampung sehari Kamis (2/9), untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum dan pelajar sekolah di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, Poltekkes, dan SMP Negeri 1 Kabupaten Pesawaran. Terakhir, Presiden meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement