REPUBLIKA.CO.ID,Situasi itu diawali dengan kemunculan Rahardjo Djali, yang mengaku sebagai cucu dari istri kedua Sultan Sepuh XI Tadjul Arifin Djamaluddin Aluda Mohammad Samsudin Radja Nataningrat, pada Juni 2020.
Dia masuk ke dalam keraton dan menurunkan foto Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat dan permaisurinya.
Saat itu, Sultan Arief sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bandung.
Rahardjo juga melakukan aksi gembok pintu Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
Namun pihak Sultan Arief mengambil alih kembali kendali Keraton Kasepuhan.
Sultan Arief kemudian meninggal dunia pada 22 Juli 2020.
Putranya, yakni PRA Luqman Zulkaedin, meneruskan tahta ayahnya sebagai Sultan Sepuh XV. Prosesi jumenengannya dilakukan pada 30 Agustus 2020.
Dua pekan sebelum Luqman dinobatkan menjadi sultan, Rahardjo dilantik sebagai polmak atau penjabat sementara (Pjs) sultan oleh keluarganya.
Bahkan, Rahardjo kemudian melakukan jumenengan atau pengangkatan/penobatan dirinya sebagai Sultan Kasepuhan dengan gelar Sultan Aloeda II, pada Rabu, 18 Agustus 2021.