Kamis 02 Sep 2021 18:54 WIB

Wapres Dorong Produktivitas Kebun Sawit Rakyat Melalui PSR

Pemerintah menargetkan PSR pada lahan seluas 540 ribu hektare hingga 2022.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Pemerintah mendorong kesejahteraan petani sawit melalui program PSR.
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Pemerintah mendorong kesejahteraan petani sawit melalui program PSR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong peningkatan produktivitas kebun sawit rakyat melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Wapres mengatakan, saat ini produktivitas kebun sawit rakyat masih tergolong rendah.

Produksi sawit rakyat saat ini sekitar 3,7 ton per hektare per tahun. Padahal potensi yang dapat dihasilkan bisa mencapai 8 ton per hektare per tahun.

Baca Juga

"Program PSR merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat yang masih tergolong rendah," ujar Wapres di acara Panen Perdana Kelapa Sawit Hasil Program Peremajaan Sawit Rakyat secara virtual, Kamis (2/9).

Wapres mengatakan, peremajaan sawit rakyat juga merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional yang mampu menyerap banyak tenaga kerja di masa pandemi Covid-19. Kiai Ma'ruf menyebut industri dan perkebunan sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Sebab, industri dan perkebunan sawit Indonesia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia dan menguasai 55 persen pasar ekspor global. Hal itu menciptakan kesempatan kerja yang cukup luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkait.

"Berdasarkan data Kementerian Pertanian pada 2019, jumlah petani yang terlibat di perkebunan sawit sebanyak 2,67 juta orang dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di perkebunan sawit sebanyak 4,42 juta orang," ujar Wapres.

Karena itu, pemerintah menargetkan peremajaan sawit rakyat pada lahan seluas 540 ribu hektare sampai dengan 2022. "Pada 2021, program ini ditargetkan menyasar seluas 180 ribu hektare dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun," ujar Kiai Ma'ruf.

Untuk mencapai target tersebut, Wapres meminta seluruh pemangku kepentingan industri sawit perlu bersatu padu, bekerja bersama, dan berkolaborasi. Sebab, diperlukan kerja sama yang erat oleh tiga pihak dalam rangka pengelolaan sawit berkelanjutan, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga mengucapkan selamat atas keberhasilan 105 keluarga petani sawit dengan luas lahan 266 hektare di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

"Terutama yang terlibat secara langsung dalam kegiatan panen perdana ini, mewakili petani-petani swadaya lain di Indonesia yang juga melaksanakan panen perdana program Peremajaan Sawit Rakyat," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement