REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Polri melakukan pengejaran terhadap kelompok penyerbu markas militer di Posramil Kisor, Maybrat, Polda Papua Barat. Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Adam Erwindi mengatakan, sampai Kamis (2/9) waktu setempat, tim kepolisian bersama-sama personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih memburu para pelaku penyerangan yang menewaskan empat serdadu militer tersebut.
"Kalau dari kita kepolisian, seluruh anggota dari mulai Polres, sampai Polda sudah bersinerji bersama TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku penyerangan itu," kata Adam saat dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Kamis (2/9).
Kata Adam, kepolisian dalam upaya pengejaran tersebut, sebagai personel yang membantu TNI. Sebab dikatakan dia, terkait peristiwa penyerangan tersebut, saat ini masih dalam respons di TNI.
"Kita di kepolisian statusnya membantu teman-teman dari TNI. Pengejaran dilakukan mulai dari tempat terjadinya penyerangan, sampai ke beberapa wilayah yang kita duga jadi tempat pelarian. Masyarakat setempat juga kita libatkan untuk membantu," ujar Adam.
Kata Adam menambahkan, sampai Kamis (2/9) malam, tim bersama antara Polri dan TNI, belum menemukan kemajuan dari pengejaran tersebut. Pun, kata dia, belum diketahui motif pasti dari penyerbuan itu.
"Karena ini kita dari pihak kepolisian masih menyebutnya OTK. Orang-orang yang tidak dikenal. Kita belum tahu ini, kelompok siapa, kita belum tahu. Motifnya juga belum tahu. Yang pasti kita melakukan pengejaran," ujar Adam.
Meskipun begitu, kata dia, penyerangan ke markas militer tersebut, telah menewaskan empat orang. "Korban sudah dipastikan dari anggota TNI," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi penyerangan kelompok bersenjata di Posramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat. Penyerangan itu, terjadi pada Kamis (2/9) dini hari waktu setempat. Penyerangan tersebut, membuat empat personil militer gugur. Keempat korban tersebut, yakni Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari, dan Lettu Chb Dirman.