Kamis 02 Sep 2021 21:48 WIB

Perang di Pansjhir, Taliban dan Lawan Saling Klaim Unggul

NRFA mengaku telah membunuh sejumlah anggota Taliban.

Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ambil bagian dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Minggu, 29 Agustus 2021.
Foto: AP/Jalaluddin Sekandar
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ambil bagian dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Minggu, 29 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Taliban dan petempur yang setia kepada pemimpin lokal Ahmad Massoud, berperang di Lembah Panjshir Afghanistan pada Kamis (2/9). Masing-masing pihak mengklaim keunggulannya.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan para pejuang kelompok itu telah memasuki Panjshir dan menguasai beberapa wilayah.

Baca Juga

"Kami memulai operasi setelah negosiasi dengan kelompok bersenjata lokal gagal," katanya. "Mereka menderita kerugian besar."

Panjshir menjadi satu-satu wilayah yang enggan tunduk dengan Taliban. Setelah jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, beberapa ribu pejuang dari milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus telah berkumpul di Panjshir.

Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin, mereka telah bertahan di provinsi itu, sebuah lembah curam yang membuat serangan dari luar menjadi sulit.

Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan pembicaraan saat Taliban bersiap mengumumkan pemerintahan.

Namun juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), sebuah kelompok pemberontak, mengatakan mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan masuk dan pintu masuk dan telah mendorong kembali upaya untuk merebut distrik Shotul di pintu masuk lembah.

"Musuh melakukan beberapa upaya untuk memasuki Shotul dari Jabul-Saraj, dan selalu gagal," katanya, mengacu pada sebuah kota di provinsi tetangga Parwan.

Juru bicara itu mengatakan pasukan NRFA juga telah membunuh sejumlah besar anggota kelompok Taliban di dua front sejak bentrokan pertama pecah awal pekan ini."Telah terbukti bagi pihak lain bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini melalui perang," kata juru bicara mengacu pada kerugian Taliban.

Kedua belah pihak memberikan angka yang berbeda untuk korban yang lain, tanpa memberikan bukti. Tidak mungkin untuk memverifikasi jumlah pejuang di kedua sisi yang tewas.Taliban mengatakan lembah Panjshir dikelilingi di keempat sisi dan kemenangan pemberontak tidak mungkin. Para pemberontak mengatakan mereka akan menolak untuk menyerah.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement