Jumat 03 Sep 2021 00:15 WIB

Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich di Masa Pandemi

Generasi 'sandwich' merupakan kelompok yang lebih rentan mengalami kesehatan mental.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Generasi 'sandwich' merupakan kelompok yang lebih rentan mengalami kesehatan mental.
Foto: Pixabay
Generasi 'sandwich' merupakan kelompok yang lebih rentan mengalami kesehatan mental.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi sandwich merupakan kelompok yang lebih rentan mengalami kesehatan mental. Situasi pandemi Covid-19 dapat menambah beban yang harus dipikul oleh para generasi sandwich ini. Akibatnya, para generasi sandwich bisa menjadi lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental, seperti stres.

Menurut Russell A Ward dan Glenna D Spitze, generasi sandwich merupakan istilah yang merujuk pada sekelompok individu yang "terjepit" di antara tuntutan simultan untuk merawat orang tua yang telah lanjut usia dan merawat anak-anak yang masih bergantung pada mereka. Ketergantungan ini meliputi ketergantungan secara fisik, mental-emosional, serta finansial.

Baca Juga

Istilah generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh dua pekerja sosial bernama Dorothy miller dan Elaine Broody pada 1981. Kedua pekerja sosial ini menggunakan istilah generasi sandwich untuk menyebut para caregiver atau pelaku rawat yang terjepit di antara dua generasi.

Para generasi sandwich umumnya menanggung beban dan tanggung jawab dalam memberikan perawatan dan berbagai layanan bagi anak dan orang tua mereka, mulai dari perawatan kesehatan, makan, hingga transportasi. Situasi pandemi Covid-19 semakin menambah tantangan yang harus dipikul oleh para generasi sandwich.

Di masa pandemi ini, tugas para generasi sandwich menjadi lebih besar karena mereka harus melindungi anak dan orang tua mereka dari risiko paparan Covid-19. Di sisi lain, para generasi sandwich juga harus menjaga kondisi kesehatannya sendiri agar bisa terus menjalani peran mereka.

"Karenanya, penting sekali bagi generasi sandwich untuk mempelajari cara menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental, serta menyeimbangkan berbagai peran yang dimilikinya," pungkas dokter spesialis kedokteran jiwa dari RS Pondok Indah - Pondok Indah dr Zulvia Oktanida Syarif SpKJ, dalam surel yang diterima republika.co.id, Kamis (2/9).

Mengacu pada penelitian Evans dkk pada 2016, dr Zulvia mengatakan ada enam strategi yang dapat dilakukan para generasi sandwich untuk bisa menyeimbangkan peran mereka. Keenam strategi tersebut adalah menjaga kesehatan dan kesejahteraan, menekan perfeksionisme, mengelola waktu dan energi, melepaskan tanggung jawab, serta memelihara hubungan sosial dan timbal balik.

"Strategi menyeimbangkan peran bagi generasi sandwich amat diperlukan untuk menjaga agar tingkat stres dapat ditekan," jelas dr Zulvia.

Bila sudah mengalami stres, dr Zulvia mengatakan ada tujuh kiat yang dapat membantu mengurangi stres pada generasi sandwich. Berikut ini adalah ketujuh kiat tersebut.

Meminta bantuan

Seringkali generasi sandwich mengerjakan banyak hal seorang diri. Coba cari bantuan untuk meringankan beberapa tugas rumah tangga atau kegiatan mengurus anak dan orang tua. Meminta bantuan bukan tanda kelemahan, tetapi kekuatan diri dalam mengelola tugas yang dikerjakan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement